Search This Blog

Friday, June 24, 2011

Teman yang Se-Hati

Pada setiap iringan langkah yang kita jalani, tentunya banyak sekali peristiwa dan kejadian yang kelak di kemudian hari kita putuskan untuk dikenang maupun berusaha untuk dilupakan. Dari setiap peristiwa dan kejadian itu, tak sedikit orang-orang yang berinteraksi dengan kita. Lagi-lagi, dari sekumpulan orang tersebut, kita akan memilah, mana yang spesial di hati, mana yang biasa saja, dan mana yang berusaha kita lupakan. Istilah bekennya, seleksi alam.

Dalam teori evolusi, Seleksi alam adalah teori bahwa
makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Seleksi alam sebenarnya adalah hal yang menjadikan dasar bahwa makhluk hidup pada dasarnya sudah beranekaragam jenis/spesies.

Pada manusia, seleksi alam ini terbentuk dari proses pergaulan, selanjutnya adaptasi, dan akhirnya bergabung ke dalam suatu kelompok. Meskipun pribadi yang satu dengan yang lainnya dilahirkan berbeda. Namun biasanya, faktor lingkungan, keluarga, hobby, dan berbagai hal spesifik lainnya memberikan cara pandang yang sama, sehingga menimbulkan kecocokan antarmanusia yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan yang memiliki cara pandang yang berbeda, mereka cenderung keluar dari kelompok tersebut, dan mulai mencari kelompok baru.


Anywaaay...ribet banget ya nulis pake bahasa baku. Intinya, kita bakalan nyaman kalau berteman dengan seseorang yang sejenis (sama2 manusia), se-species, dan yang paling penting, karena kita manusia adalah....se-hati.


Readers, percaya sama saya, kalau mencari teman yang se-hati, bisa diajak bertukar pikiran, memberikan masukan-masukan yang berharga, teman yang bisa mengkritik, namun bisa juga memberikan alternatif solusi buat kita, sama sekali bukan perkara gampang. Ngga usah jauh-jauh lah contohnya. Dari sekian ratus atau bahkan ribuan teman kita di jejaring sosial, berapa diantaranya selalu bersedia mendengar anda? berapa diantaranya yang bisa diajak sharing? dan berapa, diantara mereka yang se-hati dengan anda?


Kalau hanya sekedar komen sana-sini, ngomongin film, musik, buku, make-up, fashion, shopping, dsb, mungkin bejibun. Tapi sekarang coba deh ditilik, berapa orang yang anda anggap spesial di hati?


Hal yang perlu diresapi: Mencari teman itu biasa, namun mempertahankannya adalah hal yang luar biasa. Luangkan waktu anda untuk sekedar sms, bbm, ym, email, telepon, untuk sekedar mengingatkan, kalau anda sayang pada teman anda tersebut. Suatu bentuk perhatian yang sederhana, namun seringkali dilupakan.


Hal yang sebaiknya tidak dilakukan : Jika mendapat teman baru, teman lama dilupakan. Hati-hati soal hal ini. Ketika sedang sulit, anda menghubungi si A. Ngoceh kesana kemari minta diberi perhatian. Ketika sedang kesepian, anda menghubunginya untuk mengusir sepi. Dan ketika sedang berada jauh dari keluarga dan orang terdekat, anda selalu mencurahkan keluh kesah padanya. Namun ketika anda menemukan teman baru, si A dilupakan. Bahkan seolah tanpa bekas, dan anda mengalami amnesia kalau pernah berteman dengannya.


Ingatlah, kita hidup bukan hanya untuk hari ini. Bukan hanya untuk satu orang, dan bukan hanya di satu lingkungan saja. Selama teman anda bersikap baik, tidak melanggar norma agama dan masyarakat, bisa dipercaya, apalagi sesama muslim, bersikap adil lah padanya. Jangan anda menyakiti hatinya dengan melupakannya. Karena anda tak pernah tahu, kapan anda benar-benar merasa membutuhkannya kembali dalam kehidupan anda. Jangan sampai anda menyadari belakangan, kalau ternyata, anda menyesal telah melupakan seorang teman lama. Ketika anda membutuhkannya, justru dia yang amnesia terhadap anda. Anda tidak mau hal itu terjadi bukan?