Pantai Indrayanti
Pantai pertama yang kami singgahi
adalah pantai Indrayanti. Tadinya mau nyari ketenangan disitu sambil minum es
kelapa muda. Tapi....rame bangeeet...OMG!
Pantai Indrayanti |
Suasana dan pemandangannya
mirip-mirip Tanah Lot di Bali. Bedanya disini nggak adaS jampi-jampi ataupun
mantra kalau kita mau menyusuri pantai :D
Lumayan lah. Menikmati pantai sambil makan rambutan, manggis, dan cemilan yang dibeli Teh Iva dalam perjalanan tadi. Nunggu sunset yang sore ini ditutup awan kelabu. Bercengkrama sambil bercanda, melepas lelah juga rutinitas sehari-hari. Di Bandung nggak bakalan deh bisa begini (ya iyalah, nggak ada pantai di Bandung).
Adzan maghrib memanggil kami, dan
mengingatkan untuk kembali ke Yogyakarta. Esok hari perjalanan dilanjutkan ke
Pekalongan (acara utama kami). Sebelum pulang, kami menyempatkan diri makan
Gudeg Ibu Widodo di Wijilan. Rasanya enak, dan porsinya gede banget buat saya.
Terus mampir lagi ke Bakpia Pathuk 25 beli oleh-oleh.
Kami pakai mobil lebih dari 12
jam. Saya kira bakal kena charge lagi karena kelebihan jam. Tapi ternyata, sama
Mas Agung dibebaskan aja. Silakan pakai sepuasnya. Gitu. Dihargain tetap Rp.
300ribu rupiah saja. Makanya highly recommended deh. Kondisi mobilnya baru,
supirnya juga nyetirnya nyaman, nggak sradak sruduk. Mas Agung sebagai pemilik
mobil juga ramah banget.
Nanti deh ya di postingan tips
& trik saya masukin nomernya Mas Agung ini.
Satu Quotes dari saya :
Ketika kamu bepergian dengan
sahabat yang menyenangkan, sesederhana apapun hal yang kau lihat, maka akan
terasa hangat dan menakjubkan. Waktu pun berlalu tanpa terasa, hingga akhir
perjalanan yang kau rasakan adalah rasa lega dalam dada. Tapi jika kau
bepergian dengan orang yang moody dalam perjalanan, yang memilih meninggalkanmu
karena dia merasa lelah juga mementingkan diri sendiri, maka seindah apapun bumi yang kau pijak, akan terasa
hampa. Karena yang kau pikirkan bukan lagi perjalanan yang indah, melainkan
perjalanan pulang yang seolah tak kunjung datang.