Search This Blog

Monday, October 3, 2016

Terbenamnya Matahari di Rimba Kamojang

Icon Kamojang

Dulu, saat mendengar kata Kamojang yang ada dalam pikiran saya adalah drama serial radio. Namanya yang klasik selalu mengajak kita seolah kembali ke masa-masa kerajaan berjaya. Selain klasik, Kamojang juga memiliki makna magis yang sulit diungkapkan dengan kata dan membangkitkan rasa penasaran kita. Siapa yang sangka, akhirnya tahun 2016, hampir setiap hari saya melakukan perjalanan Bandung-Kamojang untuk keperluan pekerjaan. Sehingga saya lumayan hafal daerah ini. Anyway, sebelum saya bahas lebih jauh, yuk kita telisik dulu, asal-usul Kamojang.

Secara harafiah, Kamojang berarti wanita yang paling cantik. Tak ayal karena Kamojang terletak di tanah Sunda, yang konon diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum. Semua yang ada di tanah Sunda terlihat memesona. Mulai dari mojangnya, pemandangan alamnya, keramahan masyarakatnya, juga kulinernya. Keelokan kamojang sudah disadari oleh J.B. Van Dijk sejak tahun 1918. Ia adalah seseorang berkebangsaan Belanda yang melakukan perjalanan ke Kamojang. Van Dijk melihat potensi uap panas bumi di Kamojang, lalu mengusulkan pemanfaatan sumber energi panas bumi di kawasan tersebut. Kini, berkat sumber energi panas bumi di kawasan Kamojang, terdapat dua pembangkit listrik tenaga geothermal milik Indonesia.

Tak hanya potensi alamnya yang luar biasa untuk kemakmuran rakyat, Kamojang juga menyimpan potensi pariwisata yang menawan. Keindahan bentang alam khas pegunungan di tengah rimba memberikan pesona tersendiri bagi para pelancong. Terutama para bikers yang menyukai track menantang. Jika tidak hati-hati, jalan berliku yang tak disertai pembatas dapat membuat kita terjun bebas seketika ke dalam jurang. Maka dari itu diperlukan konsentrasi yang tinggi saat melewati jalur Kamojang, terutama pada saat kabut turun.

Kabut di Kamojang
Wisata alam yang populer di Kamojang adalah kawahnya. Terdapat enam kawah yang memiliki nama unik, yaitu Kawah Hujan, Kawah Kereta Api, Kawah Nirwana, Kawah Manuk, Kawah Cibuliran dan Kawah Kamojang. Menurut masyarakat setempat, penamaan kawah didasari atas bunyinya. Seperti kawah Hujan yang bunyi uap dari kawahnya seperti bunyi hujan, kawah manuk seperti bunyi burung bernyanyi, dan seterusnya. Namun menurut saya, Kamojang memiliki keindahan lain. Contohnya jalur ini yang membawa kita seolah akan memeluk gunung.

Jalan di Kamojang
Melintasi Hutan
Atau kalau anda ingin yang lebih menyatu dengan alam, anda dapat mengunjungi kawasan Hutan Pengkayaan Keanekaragaman Hayati yang terletak tak jauh dari Kantor Pembangkit PT. Indonesia Power. Dalam hutan tersebut terdapat aneka ragam biji kopi pilihan, yang nantinya menciptakan kopi khas tanah Pasundan. Selain itu, hutan ini juga dijadikan tempat wisata edukasi dengan biaya murah meriah. Hanya sekitar Rp. 10.000/orang. Dilengkapi dengan jalur ATV, juga track untuk hiking.
 
Gerbang Masuk Hutan
Hutan Pengkayaan Keanekaragaman Hayati
Hutan Pinus
Biji Kopi Pilihan
Kalau anda lapar, tak perlu khawatir. Di Kamojang banyak tersedia warung sederhana namun terjaga kebersihan dan rasanya dijamin enak. Warung yang sering saya singgahi dan highly recommended karena rasa dan harganya yang sangat murah adalah Warung Pojok. Letaknya tak jauh dari Kantor Pertamina Geothermal Energy Kamojang. Selain itu juga ada beberapa warung yang tidak dipasang plang nama, namun semuanya menyajikan masakan dengan rasa luar biasa dan harga yang sangat murah. Sebagai gambaran, anda hanya perlu membayar sekitar 11 ribu rupiah untuk 1 porsi ikan nila asam manis, kakap, dan aneka ikan lainnya. Jadi tak usah takut kantong anda bolong.

Pemilik Kios Sate Jamur di Foodcourt Sentra Wisata Lingkungan Kamojang Hijau (Dok. IP Kamojang)
Kopi di Foodcourt Sentra Wisata Lingkungan Kamojang Hijau (Dok IP Kamojang)
Foodcourt juga tersedia di Sentra Wisata Lingkungan Kamojang Hijau. Sebuah sentra wisata baru yang ditujukan untuk wisata edukasi dan memberdayakan masyarakat sekitar. Sentra wisata ini terletak tepat bersebelahan dengan kantor Pertamina Geothermal Energy Kamojang. Dalam foodcourt tersebut tersedia sate jamur sebagai menu unggulan, juga aneka kopi dari hutan Kamojang. Jika anda ingin membeli oleh-oleh khas Kamojang, anda juga dapat membelinya di foodcourt ini, maupun di display yang telah disediakan. Ada keripik jamur, keripik buah, jamur krispi, keripik cabe, atau souvenir yang terbuat dari kreasi kertas koran, buatan ibu-ibu setempat.

Di Parkiran Sentra Wisata Lingkungan Kamojang Hijau
Menarik, bukan? Tak ada salahnya anda mengajak keluarga turut serta untuk berwisata ke Kamojang, sekedar untuk refreshing, menghirup udara segar, menikmati pemandangan indah, maupun mencicipi kulinernya yang lezat.

No comments:

Post a Comment