|
Icon Kamojang |
Dulu, saat mendengar kata
Kamojang yang ada dalam pikiran saya adalah drama serial radio. Namanya yang
klasik selalu mengajak kita seolah kembali ke masa-masa kerajaan berjaya. Selain
klasik, Kamojang juga memiliki makna magis yang sulit diungkapkan dengan kata
dan membangkitkan rasa penasaran kita. Siapa yang sangka, akhirnya tahun 2016, hampir setiap hari saya melakukan perjalanan Bandung-Kamojang untuk keperluan pekerjaan. Sehingga saya lumayan hafal daerah ini. Anyway, sebelum saya bahas lebih jauh, yuk kita
telisik dulu, asal-usul Kamojang.
Secara harafiah, Kamojang berarti
wanita yang paling cantik. Tak ayal karena Kamojang terletak di tanah Sunda,
yang konon diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum. Semua yang ada di tanah
Sunda terlihat memesona. Mulai dari mojangnya, pemandangan alamnya, keramahan
masyarakatnya, juga kulinernya. Keelokan kamojang sudah disadari oleh J.B. Van
Dijk sejak tahun 1918. Ia adalah seseorang berkebangsaan Belanda yang melakukan
perjalanan ke Kamojang. Van Dijk melihat potensi uap panas bumi di Kamojang, lalu
mengusulkan pemanfaatan sumber energi panas bumi di kawasan tersebut. Kini, berkat
sumber energi panas bumi di kawasan Kamojang, terdapat dua pembangkit listrik
tenaga geothermal milik Indonesia.
Tak hanya potensi alamnya yang
luar biasa untuk kemakmuran rakyat, Kamojang juga menyimpan potensi pariwisata
yang menawan. Keindahan bentang alam khas pegunungan di tengah rimba memberikan
pesona tersendiri bagi para pelancong. Terutama para bikers yang menyukai track
menantang. Jika tidak hati-hati, jalan berliku yang tak disertai pembatas dapat
membuat kita terjun bebas seketika ke dalam jurang. Maka dari itu diperlukan
konsentrasi yang tinggi saat melewati jalur Kamojang, terutama pada saat kabut
turun.
|
Kabut di Kamojang |
Wisata alam yang populer di
Kamojang adalah kawahnya. Terdapat enam kawah yang memiliki nama unik, yaitu Kawah
Hujan, Kawah Kereta Api, Kawah Nirwana, Kawah Manuk, Kawah Cibuliran dan Kawah
Kamojang. Menurut masyarakat setempat, penamaan kawah didasari atas bunyinya.
Seperti kawah Hujan yang bunyi uap dari kawahnya seperti bunyi hujan, kawah
manuk seperti bunyi burung bernyanyi, dan seterusnya. Namun menurut saya,
Kamojang memiliki keindahan lain. Contohnya jalur ini yang membawa kita seolah
akan memeluk gunung.
|
Jalan di Kamojang |
|
Melintasi Hutan |
Atau kalau anda ingin yang lebih
menyatu dengan alam, anda dapat mengunjungi kawasan Hutan Pengkayaan
Keanekaragaman Hayati yang terletak tak jauh dari Kantor Pembangkit PT.
Indonesia Power. Dalam hutan tersebut terdapat aneka ragam biji kopi pilihan,
yang nantinya menciptakan kopi khas tanah Pasundan. Selain itu, hutan ini juga
dijadikan tempat wisata edukasi dengan biaya murah meriah. Hanya sekitar Rp.
10.000/orang. Dilengkapi dengan jalur ATV, juga track untuk hiking.
|
Gerbang Masuk Hutan |
|
Hutan Pengkayaan Keanekaragaman Hayati |
|
Hutan Pinus |
|
Biji Kopi Pilihan |
Kalau anda lapar, tak perlu
khawatir. Di Kamojang banyak tersedia warung sederhana namun terjaga kebersihan
dan rasanya dijamin enak. Warung yang sering saya singgahi dan highly
recommended karena rasa dan harganya yang sangat murah adalah Warung Pojok. Letaknya
tak jauh dari Kantor Pertamina Geothermal Energy Kamojang. Selain itu juga ada beberapa
warung yang tidak dipasang plang nama, namun semuanya menyajikan masakan dengan
rasa luar biasa dan harga yang sangat murah. Sebagai gambaran, anda hanya perlu
membayar sekitar 11 ribu rupiah untuk 1 porsi ikan nila asam manis, kakap, dan
aneka ikan lainnya. Jadi tak usah takut kantong anda bolong.
|
Pemilik Kios Sate Jamur di Foodcourt Sentra Wisata Lingkungan Kamojang Hijau (Dok. IP Kamojang) |
|
|
Kopi di Foodcourt Sentra Wisata Lingkungan Kamojang Hijau (Dok IP Kamojang) |
Foodcourt juga tersedia di Sentra
Wisata Lingkungan Kamojang Hijau. Sebuah sentra wisata baru yang ditujukan
untuk wisata edukasi dan memberdayakan masyarakat sekitar. Sentra wisata ini terletak
tepat bersebelahan dengan kantor Pertamina Geothermal Energy Kamojang. Dalam foodcourt
tersebut tersedia sate jamur sebagai menu unggulan, juga aneka kopi dari hutan
Kamojang. Jika anda ingin membeli oleh-oleh khas Kamojang, anda juga dapat
membelinya di foodcourt ini, maupun di display yang telah disediakan. Ada
keripik jamur, keripik buah, jamur krispi, keripik cabe, atau souvenir yang
terbuat dari kreasi kertas koran, buatan ibu-ibu setempat.
|
Di Parkiran Sentra Wisata Lingkungan Kamojang Hijau |
Menarik, bukan? Tak ada salahnya
anda mengajak keluarga turut serta untuk berwisata ke Kamojang, sekedar untuk
refreshing, menghirup udara segar, menikmati pemandangan indah, maupun
mencicipi kulinernya yang lezat.
No comments:
Post a Comment