Tulisan ini merupakan lanjutan dari perjalanan saya ke Ternate. Kalau pada tulisan sebelumnya saya membahas tentang Danau Tolire dan misterinya, kali ini saya akan mengajak anda untuk menyusuri Batu Hangus. Satu lokasi di batas kota Ternate yang dipenuhi bongkahan indah bebatuan berwarna hitam. Batu Hangus sebenarnya merupakan bekas muntahan lava Gunung Gamalama ratusan tahun lalu. Lava tersebut mengeras, menjadi batu, dan berwarna hitam pekat. Sehingga oleh masyarakat setempat disebut sebagai Batu Hangus. Namun lokasi Batu Hangus yang saya susuri adalah bekas letusan Gunung Gamalama tahun 1980an. Karena lokasi tersebut berada di pinggir jalan, dan gampang parkirnya.
Pada saat saya kesana, Gunung Gamalama baru saja meletus. Bekas-bekas letusan masih terlihat jelas. Jalanan berpasir, pepohonan yang terbakar, bebatuan yang memenuhi jalan, jembatan yang hancur (padahal saat itu baru saja jadi), dan rumah-rumah penduduk yang terbawa arus lahar panas Gunung Gamalama. Dahsyat sekali letusannya.
Gambar di atas ini tadinya adalah bekas rumah-rumah penduduk. Namun letusan Gunung Gamalama memporak-porandakan semuanya. Kini hanya tinggal pepohonan dan bebatuan yang berserakan. Menyisakan kesan gersang dan miris. Mengingat musibah tersebut banyak memakan korban.
Setelah menyusuri jalanan berpasir, kami kembali melewati jalan mulus. Bersih. Dengan latar Gunung Gamalama dan lautan yang membiru. Bentangan pulau Halmahera terlihat dari sini. Menjadi perpaduan yang sempurna untuk menikmati sore. Untuk mencapai ke lokasi ini, kita bisa menempuhnya dengan kendaraan bermotor. Jangan khawatir, kecuali lokasi bekas bencana, kondisi jalan menuju Bongkahan Batu Hangus sangatlah mulus. Kayak gini nih:
Dan....Inilah dia! Si Cantik Batu Hangus dari Gunung Gamalama :
Kami menghentikan mobil beberapa saat untuk berfoto. Nggak menyia-nyiakan kesempatan berpose tentunya. Lagi-lagi, Zul jadi fotografer dadakan :D
Setelah puas menikmati suasana di Batu Hangus, tujuan berikutnya adalah Benteng Tolukko! Sebuah situs peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu penjajahan Bangsa Portugis.