Search This Blog

Sunday, August 11, 2013

Sasando, Dawai Cinta dari Nusa Bunga

Replika Sasando di Lobby Hotel Sasando Kupang
Pertama kali saya ke Kupang tahun 2010, saya sudah mengagumi alat musik tradisional yang satu ini. Bentuknya unik, dan suara yang dihasilkan pun unik. Sasando adalah sebuah alat instrumen musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Instrumen ini berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur atau dijuluki sebagai Nusa Bunga. Dalam bahasa Rote, Sasando disebut Sasandu. Artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Bentuk Sasando mirip dengan gitar, biola, dan kecapi. Saya pribadi lebih setuju jika alat musik ini mirip harpa. Bagian utama Sasando berbentuk tabung yang terbuat dari bambu. Pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi penyangga atau dalam bahasa Rote disebut Senda, yang berfungsi untuk merentangkan dawai-dawai. Senda ini menghasilkan nada yang berbeda-beda pada setiap petikan dawai.

Setelah “tabung berdawai” jadi, selanjutnya diberikan wadah yang terbuat dari anyaman daun lontar atau siwalan yang dibuat menyerupai kipas. Wadah inilah yang berfungsi sebagai resonansi alat musik Sasando. Saat dimainkan, Sasando mengeluarkan bunyi mirip seperti gitar, namun lebih khas dan lebih bening.

Saat ini Sasando justru populer sebagai alat musik khas Kupang. Pada Sail Komodo yang berlangsung pada Juli 2013, Sasando turut diperkenalkan pada dunia. Salah satu desa pembuat alat musik Sasando terletak di Desa Oebelo, Kupang. Desa ini hanya berjarak kurang lebih 10 km dari pusat Kota Kupang. Jadi, jika sahabat pecinta Indonesia berkunjung ke Kupang, anda bisa mendatangi tempat ini untuk sekedar melihat pembuatan alat musik Sasando, atau membelinya sebagai buah tangan. Jika anda menginginkan untuk dapat memainkan alat musik ini, maka anda pun dapat mengikuti kursus singkat yang diberikan oleh para pembuat Sasando. Menarik bukan?
 

No comments:

Post a Comment