Search This Blog

Monday, August 4, 2014

Pantai Tanjung Aan, saksi bisu kisah cinta Sang Puteri Mandalika



5 Hari Trip Keliling Pulau Lombok & Bali, Day 2
Tujuan pertama trip Hari kedua adalah pantai Tanjung Aan yang terletak di Desa Kuta Lombok, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Pantai ini berjarak kurang lebih 75 kilometer dari kota Mataram. Atau sekitar 1,5 jam jika ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat melewati rute Mataram-Cakranegara-Kediri, Praya-Batunyale-Sengkol-Rambitan-Sade-Kuta, dan Tanjung Aan. Karena perginya bareng sahabat, tentunya perjalanan jadi tidak terasa. Yang terasa hanyalah keindahan pemandangan sepanjang jalan menuju pantai ini.
Bersendau-gurau bersama Sahabat IDC
Menikmati pemandangan dari bukit Tanjung Aan
Sebagai informasi, dari kota Mataram jalan yang kami lalui tergolong mulus dan nyaman untuk dilewati. Namun begitu kita sudah mendekati kawasan pantai, keadaannya menjadi jauh berbeda. Kondisi jalan menjadi aspal berbatu dan sudah bolong disana-sini sehingga diperlukan kehati-hatian serta toleransi antar pengguna jalan. Kondisi jalan yang rusak tak menghalangi wisatawan untuk mengunjungi pantai ini. Mobil kami juga seringkali berpapasan dengan wisatawan mancanegara yang menggunakan motor dan membawa papan surfing. Wah...saya jadi tidak sabar ingin cepat sampai. Seperti apa rupa Tanjung Aan sehingga letaknya yang terpencil justru tetap memikat hati wisatawan.
Pantai Tanjung Aan terletak tak jauh dari Pantai Kuta Mandalika, yaitu sekitar 3 kilometer saja. Masuknya  tidak dipungut biaya, hanya bayar parkir sekitar 5 ribu rupiah untuk mobil. Saat kami sampai, di pantai Tanjung Aan terlihat banyak wisatawan domestik yang sedang berkunjung. Ada yang sedang berenang, snorkeling, ataupun sekedar duduk di tepian pantai sambil menikmati es kelapa muda. Sedangkan wisatawan mancanegara sepertinya lebih tertarik untuk berjemur atau surfing. Saya pun segera berlari ke tepian pantai agar pemandangan keseluruhan dapat terlihat. Seketika itu juga  saya langsung menemukan keunikan Pantai ini yaitu pasirnya yang tak biasa. Berbeda dengan pasir pantai yang saya temui sebelumnya, pasir pantai Tanjung Aan berbentuk bulat-bulat seperti merica. Pertama kalinya dalam hidup, saya menemukan pasir pantai jenis ini. Langsung deh keluar noraknya. Pegang-pegang pasir sambil mengabadikannya lewat kamera kesayangan.
Pasir Pantai Tanjung Aan
Pemandangan dari Bukit di Pantai Tanjung Aan
Pantai Tanjung Aan membentang luas dengan garis pantai sekitar 2 kilometer. Pantainya terpisahkan oleh satu bukit yang tak terlalu tinggi, hingga kita bisa mendakinya dengan mudah. Di sebelah kanan bukit terhampar pantai dengan bebatuan karang dan ombak yang sangat baik untuk surfing, sedangkan di sebelah kiri bukit terhampar pantai yang landai dan cocok untuk berenang atau sekedar snorkeling. Sekali lagi saya katakan, ombak di pantai ini tergolong aman bahkan untuk anak kecil sekalipun. 
Sisi Tanjung Aan yang aman untuk berenang
Tak lengkap rasanya jika kita menyusuri suatu tempat namun tidak menelisik asal-usulnya. Begitupula Tanjung Aan yang mempunyai cerita tersendiri. Konon, ada seorang puteri bernama Mandalika, melompat dari bukit di Tanjung Aan untuk menghindari kejaran seorang pangeran yang hendak mempersuntingnya. Tragis banget ya?
Bukit di Pantai Tanjung Aan
Mitosnya, sang puteri ini bereinkarnasi menjadi Nyale, sejenis cacing laut yang hidup di Pantai Tanjung Aan. Namun cacing ini hanya muncul di waktu-waktu tertentu saja. Maka dari itu, setiap bulan Februari diadakan ritual spesial di Pantai Tanjung Aan. Ritual ini dinamakan Ritual Bau Nyale. Sebagai ritual khas setempat, upacara ini selalu menarik perhatian pengunjung baik domestik maupun mancanegara. Dari cerita inilah Pantai Tanjung Aan menjadi saksi bisu kisah cinta Sang Puteri Mandalika.
Setelah puas menikmati Pantai Tanjung Aan, kami pun menuju destinasi yang kami lewati sebelumnya yaitu Pantai Kuta Mandalika. Tunggu ulasan saya berikutnya.

Tips dan Trik berkunjung ke Tanjung Aan:
  1. Bawa uang tunai yang banyak, karena di Tanjung Aan tidak ada fasilitas ATM.
  2. Bawa baju ganti yang cukup, barangkali anda ingin berenang, surfing, atau bermain air.
  3. Jika anda menginap di Mataram atau Praya, alangkah baiknya anda berangkat pagi-pagi, sehingga anda bisa puas menikmati pesona keindahan Pantai Tanjung Aan. Waktu terbaik untuk berkunjung ke pantai ini adalah pada pagi dan sore hari.
  4. Pakai alas kaki yang nyaman supaya anda bisa dengan mudah mendaki ke bukit dan kaki anda terlindung dari tajamnya karang dan bebatuan. Tidak disarankan menggunakan sepatu plastik karena bisa membahayakan anda jika sedang beraktifitas.
  5. Jangan lupa bawa sunblock, penutup kepala, dan kacamata hitam. Kalau saya sih prefer pakai kaca muka yang gede itu lho...
  6. Bawa kendaraan sendiri atau sewa. Tidak disarankan menggunakan angkutan umum karena anda bakal repot dan jatuhnya malah lebih mahal.
Have a nice trip.
Tanjung Aan Beach, Highly Recommended.

No comments:

Post a Comment