Search This Blog

Sunday, August 9, 2015

Mengawinkan Batik Banyumas dengan Budaya Korea



Di postingan sebelumnya saya pernah membahas soal Purwokerto. Kampung halaman saya yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyumas. Sebuah kawasan yang terkenal dengan bahasa ngapak, dialeknya yang unik, dan sikap masyarakatnya yang blak-blakan. Selain itu, kota yang merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah ini juga memiliki beragam objek wisata yang cukup menarik dan oleh-oleh serta buah tangan yang tak kalah unik.

Satu yang saya telat tahu adalah keberadaan Batik Banyumas. Yess...batik yang satu ini memiliki corak dan warna yang khas, sesuai dengan perilaku masyarakatnya. Berhubung saya penggemar batik, suatu waktu saat saya bertandang ke Purwokerto saya menyempatkan diri untuk mampir ke Kampung Batik Sokaraja. Belanja aneka batik di Koperasi Batik dan Rumah Batik Anto Djamil, Sokaraja.

Kalau anda mampir ke Sokaraja, disitu banyak penjual Gethuk Goreng. Nah, kampung batik sendiri berada di belakang toko-toko penjual Gethuk Goreng tersebut. 

Inilah hasil belanjaan saya.


Saya berpikir, ingin membuat sesuatu yang lain dari yang lain. Batik biasanya hanya dibuat baju, rok, ataupun kain pasangan kebaya. Namun kali ini, saya nggak mau bikin yang biasa-biasa. Saya mau eksperimen membuat batik menjadi Hanbok, pakaian tradisional Korea.

Setelah diskusi dengan penjahit kesayangan, Teh Meity. Akhirnya kami berkolaborasi membuat Hanbok. And this is it...



Saya menggunakan bahan Thai Silk untuk atasan, dan bawahannya menggunakan Batik Tulis Banyumas yang motifnya diciptakan hanya satu, buat saya. Hehe...

Terus untuk furing, saya pakai 2 lapis furing. Lapisan pertama furing Silk, bahannya mirip satin. Lapis kedua menggunakan Tulle keras, baru kemudian Kain Batik Banyumas. Tingkat kesulitan membuatnya bisa dikatakan lumayan, karena saya pengen kain batik tersebut tidak rusak dan bisa dibongkar tanpa cacat. Sehingga...dalam menempelkan kain batiknya, penjahit saya menggunakan metode : Jahit tangan. 

Yess. No machine...alias handmade. Hehe...untungnya si teteh ini sabar banget orangnya, sehingga hasilnya pun oke. Untuk pemula, meskipun belum sempurna, But not bad lah yaa...

Waktu saya pajang di fb, beberapa teman kontak saya lho...katanya pengen baju ini. Beneran pengen order. Tapi sayang, saya lagi nggak sempet jualan atau hunting bahan yang oke. 

So...siapa tahu bisa menginspirasi...karena buat saya, jangan terlalu terpaku akan pakem, atau takut memadu padankan bahan untuk mendapatkan penampilan yang anti mainstream. Semua bahan asal Indonesia kualitasnya yahud, jadi mau dibikin apapun pasti oke.


No comments:

Post a Comment