Tulisan ini sebenernya repost dari status facebook saya beberapa waktu lalu. Here it is :
Mau
tau hal mendasar yang membedakan bangsa kita dengan bangsa lain seperti
Jepang, Korea, China, bangsa2 eropa, bahkan negara tetangga?
Hal mendasar tapi justru yang paling mencolok.
Perihal membuang sampah.
Di negara-negara yang saya sebutkan tadi, mereka begitu memperhatikan bagaimana dan dimana membuang sampah yang benar. Mereka menganut paham "Buanglah sampah pada tempatnya." Sedangkan sebagian besar bangsa kita, menganut budaya, "buanglah sampah di tempat yang kotor." Sorry2 to say, bahkan orang kaya raya dan berpendidikan yang punya mobil mewah pun nggak punya malu membuka kaca jendelanya, terus brrrrr. sampah plastik melayang ke jalan raya. Brrrr lagi. Daun pisang bekas bungkus lontong terbang ke mobil belakangnya.
Begitupula gadis cantik berpakaian seksi dan berkulit mulus yang lagi berjemur di tepi pantai. Siapa yang nggak suka lihat pemandangan kayak gitu? eeeehhh...tapiii...tiba2 dia lemparkan kaleng coca-cola ke laut. Menyusul adalah bungkus chiki, bungkus permen, bungkus es krim, dan sendal jepitnya yang putus. Lagi2, dia lemparkan semua ke laut tanpa beban. Sembari tangan mencet2 tuts hape buat pasang status baru.
Saat itu, laut sih terima2 saja. Tapi dalam jangka waktu tertentu, laut pun bisa kehabisan kesabarannya. Dia bisa marah, bahkan mengamuk, lalu melemparkan kembali sampah2 tersebut ke daratan. Membuat gunung sampah bertebaran dimana2. Membuat manusia tak lagi bisa menikmati keindahan pasir putih yang memanjang di bibir pantai.
Jangan heran mengapa alam bisa berlaku demikian. Sejatinya, mereka sama halnya dengan kita. Mereka adalah makhluk hidup, dimana Allah berfirman mereka adalah bagian dari bumi dan segala isinya. Hanya saja, mereka tak bernyawa seperti kita. Coba saja pikirkan, dimana terdapat bencana, pastilah sebelumnya berawal dari ulah manusia. Tidak bersahabat dengan alam, sehingga alam pun enggan bersahabat dengan kita.
Tapi lagi2, hal itu hanya mampu dicerna bagi orang2 yang berpikir.
Hal mendasar tapi justru yang paling mencolok.
Perihal membuang sampah.
Di negara-negara yang saya sebutkan tadi, mereka begitu memperhatikan bagaimana dan dimana membuang sampah yang benar. Mereka menganut paham "Buanglah sampah pada tempatnya." Sedangkan sebagian besar bangsa kita, menganut budaya, "buanglah sampah di tempat yang kotor." Sorry2 to say, bahkan orang kaya raya dan berpendidikan yang punya mobil mewah pun nggak punya malu membuka kaca jendelanya, terus brrrrr. sampah plastik melayang ke jalan raya. Brrrr lagi. Daun pisang bekas bungkus lontong terbang ke mobil belakangnya.
Begitupula gadis cantik berpakaian seksi dan berkulit mulus yang lagi berjemur di tepi pantai. Siapa yang nggak suka lihat pemandangan kayak gitu? eeeehhh...tapiii...tiba2 dia lemparkan kaleng coca-cola ke laut. Menyusul adalah bungkus chiki, bungkus permen, bungkus es krim, dan sendal jepitnya yang putus. Lagi2, dia lemparkan semua ke laut tanpa beban. Sembari tangan mencet2 tuts hape buat pasang status baru.
Saat itu, laut sih terima2 saja. Tapi dalam jangka waktu tertentu, laut pun bisa kehabisan kesabarannya. Dia bisa marah, bahkan mengamuk, lalu melemparkan kembali sampah2 tersebut ke daratan. Membuat gunung sampah bertebaran dimana2. Membuat manusia tak lagi bisa menikmati keindahan pasir putih yang memanjang di bibir pantai.
Jangan heran mengapa alam bisa berlaku demikian. Sejatinya, mereka sama halnya dengan kita. Mereka adalah makhluk hidup, dimana Allah berfirman mereka adalah bagian dari bumi dan segala isinya. Hanya saja, mereka tak bernyawa seperti kita. Coba saja pikirkan, dimana terdapat bencana, pastilah sebelumnya berawal dari ulah manusia. Tidak bersahabat dengan alam, sehingga alam pun enggan bersahabat dengan kita.
Tapi lagi2, hal itu hanya mampu dicerna bagi orang2 yang berpikir.
No comments:
Post a Comment