Search This Blog

Monday, February 10, 2014

Sehari Melancong Keliling Semarang Part - 2

#Gereja Blenduk

Gereja Blenduk Semarang
Masih dalam rangkaian sehari melancong keliling Semarang, kali ini tujuan saya adalah Gereja Blenduk. Terletak di kawasan Kota Lama Semarang, tepatnya di Jl. Letjend Suprapto No. 32. Kurang lebih 5 menit perjalanan dari Masjid Agung Semarang. Konon, Gereja ini adalah Gereja tertua di Jawa Tengah yang diberi nama GPIB Immanuel, dan dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1753. Tua banget ya?

Di depan Gereja Blenduk
Nah, gereja ini unik banget. Nama aslinya justru nggak banyak yang tahu, karena oleh penduduk setempat disebut Gereja Blenduk. Diambil dari kata mblenduk, karena bentuk atapnya bulat setengah lingkaran. Mirip kubah gitu. Tapi kalau kita perhatikan dengan jeli, gereja Blenduk justru berbentuk heksagonal (persegi delapan). Gaya arsitekturnya sungguh menawan. Dindingnya yang kokoh, langit-langit yang tinggi, dan memang kolonial banget. Buat saya pecinta bangunan lama, tentunya sangat dimanjakan dengan pemandangan ini. 

Kawasan sekitar Gereja pun tergolong sejuk karena dikelilingi taman yang tertata dan banyak pohon besar. Saat asyik berfoto-foto, oleh satpam saya ditawari untuk masuk ke gereja ini lho...padahal saya pakai jilbab. Katanya nggak apa-apa kalau mau melihat interior di dalam Gereja. Nggak dilarang. Wah...senangnya kalau kerukunan antar umat beragama dijaga. Hidup jadi selaras dan seimbang. 

Sayangnya karena saya dan teman saya sudah keburu kepanasan, kami lebih memilih ngadem diantara pepohonan supaya bisa menghirup udara yang cukup. Kami duduk selonjor sambil menikmati suasana kota lama yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan jaman kolonial dulu. Klasik banget lah pokoknya. 

Kawasan Kota Lama, Semarang
Kawasan Kota Lama Semarang, Sebelah Gereja Blenduk

Sekilas, kawasan kota lama ini mirip-mirip Jl. Braga di Bandung, atau Kota Tua Jakarta. Namun demikian, kota lama Semarang masih tetap menawarkan keunikan tersendiri. Suasananya, udaranya, dan tentunya, keramahan masyakaratnya. 

Simak terus perjalanan saya di Semarang pada tulisan selanjutnya :)

No comments:

Post a Comment