Search This Blog

Saturday, February 1, 2014

Penjahat yang bayar uang SPP

Saya lagi nggak membahas soal orang mendadak jadi penjahat demi bayar uang SPP lho ya. Saya hanya "mendeskripsikan" suatu hal yang jadi manner, budaya, atau memang sudah menjadi penyakit kronis mahasiswa jaman sekarang.

"Mencontek saat ujian"

Bukankah mereka bayar uang SPP hanya untuk jadi penjahat?

Kalau saya pribadi berpendapat bahwa, mahasiswa yang nyontek saat ujian jauh lebih jahat daripada para koruptor.

Analoginya seperti ini : Mahasiswa itu kan generasi penerus bangsa. Dimana secara Etimologi "Maha=Besar, tinggi, " dan "Siswa=Murid"
artinya murid yang mempunyai kedudukan tertinggi. Kalau di dunia yang idealis macam kampus saja golongan ini sudah berani nyolong2,
"menghalalkan" segala cara untuk dapat nilai bagus. Nggak peduli kalau dia sudah membohongi orang tua, ngadalin dosen, dan yang utama, MEMBOHONGI DIRINYA SENDIRI.

Maka bukan tidak mungkin, golongan ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk jadi koruptor yang super keren. Jauh lebih pinter mengerat.
Karena dari jaman dia jadi mahasiwa kelakuannya Licin seperti belut, licik seperti ular, demi sebuah prestise : IPK TINGGI.

Apalagi sekarang jamannya smartphone. Nggak jaman tuh nyonteknya nanya2 ke temen. Tinggal buka handphonenya, nyolek shortcutnya mbah google, maka tampillah segala informasi yang diinginkan.

Ngelus dada. Kemajuan teknologi yang justru disalah gunakan.
Menurut pandangan saya, orang yang nyontek bakal kena batunya kok. Misalkan nggak kena sekarang, ya nanti pasti kena. Karena meskipun pengawas ujian nggak tahu, Allah tahu. Ada CCTV besar yang maha canggih terpasang di depan, belakang, samping kanan dan samping kiri kita.

Sudah nggak jaman lagi tuh istilah "Jujur maka hancur." Sekarang tanamkanlah pada diri sendiri, Jujur adalah pangkal dari segala keberhasilan.