Search This Blog

Wednesday, February 25, 2015

25 Februari 2015 : Sebuah Keputusan

Hari ini, jam ini, dari meja kerja saya...
saya belajar satu hal besar dari seorang dosen senior.
Satu hal, yang mungkin pada saat saya jadi mahasiswa dulu...saya merasa hal ini berartikan bahwa,
dosen membunuh mimpi mahasiswa.
Namun ketika keadaan berbalik, dimana saya tak lagi jadi mahasiswa dan duduk di kursi ini...
saya melihat keputusan tersebut dari sudut pandang yang berbeda
sebuah keputusan yang pastilah amat menyakitkan bagi mereka untuk saat ini.
pasti juga membuat mereka down, malu pada teman, tetangga, saudara, sekaligus merasa bersalah pada orang tua.
Tapi saya tak bisa berbuat apa-apa karena keputusan tersebut benar adanya.
sebuah keputusan yang sangat konsisten, idealis, dan tegas.
keputusan yang tidak populer, bahkan bisa mengakibatkan "dianggap aneh" oleh sivitas akademika,
meskipun keputusan tersebut sudah sangat diperhitungkan dengan matang dan dinilai dari berbagai aspek.

DROP OUT.

Dari sudut pandang yang berbeda saat ini, meskipun dengan sedih hati...
saya pun mendukung keputusan tersebut.
saya tak lagi menganggap bahwa keputusan ini menghancurkan mimpi mahasiswa yang bersangkutan,
tetapi justru mempersiapkannya untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Jalan mereka masih panjang, tak harus salah jalan lebih lama...yang justru akan membuat mereka sakit di kemudian hari. Menyesal di masa depan.
Keputusan ini sebetulnya bukanlah sebuah penalti, melainkan sebuah kesempatan besar yang akan membuat mental dan hati mereka lebih kuat nantinya. Membuat mereka sadar bahwa tempat mereka bukanlah disini. Ada tempat yang jauuuh....lebih baik di tempat lain.

Sungguh jauh lebih baik.

DROP OUT tak berarti mereka bodoh karena tak bisa mengikuti sistem perkuliahan. Bukan sama sekali.
Saya tak percaya ada orang bodoh yang masuk kampus ini. Hanya saja...mereka mungkin tak tahu apa yang mereka mau, tak mengerti apa yang mereka butuh, dan tak sadar...apa yang mereka bisa.

Saya berharap, kelak ketika saya bertemu dengan mereka lagi...
mereka sudah menjadi orang besar dan berhasil. Berjalan dengan bahu tegak dan tatapan percaya diri.
Punya kehidupan yang sukses dan menjanjikan.

Good luck Dear.
Jangan pernah berkecil hati,
Tuhan bersama kalian.



Wednesday, February 18, 2015

Tips & Trik Traveling buat para newbie


  1. Cari dan pilih teman perjalanan yang bener-bener cocok sama kamu. Kalaupun ada teman baru yang mau ngikut atau mau kamu ajak, cek dulu track recordnya dalam traveling. Apakah dia tepat janji apa nggak, reseh apa nggak, jujur apa nggak dan yang paling penting, satu frekuensi nggak sama kamu. Kedengarannya sepele, tapi hal ini penting banget buat menjaga psychological wellness kamu selama traveling. Kalau punya teman perjalanan yang menyenangkan, kemanapun kamu pergi, pasti bakal menyenangkan. Sesederhana apapun pemandangan yang kamu lihat, pastilah jadi pemandangan menakjubkan selama kamu punya teman perjalanan yang menyenangkan. 
  2. Booking tiket jauh-jauh hari supaya bisa dapat harga terbaik. Bookingnya bisa kolektif. Misalnya kamu yang bookingkan, terus temen-temen titip uang ke kamu. Tapi...Ada tapinya nih. Setelah tiket dicetak, segera distribusikan tiket tersebut ke masing-masing orang. Hal ini untuk menjaga siapa tahu, ada salah satu teman kamu yang pengen ngebatalin perjalanan, maka tanggung jawab atas refund tiket berada di tangan yang bersangkutan. Kamu nggak perlu ngurusin tiket orang apalagi nanggung risikonya. Hal ini juga melatih tanggung jawab personal masing-masing. 
  3. Cari penginapan yang manusiawi dan berada di daerah yang aman. Baik aman dalam hal sekuritas, maupun aman dari perilaku asusila. Penginapan jenis ini biasanya selalu penuh. Kalau budget kamu benar-benar terbatas, berarti kamu harus siap pesan dari jauh-jauh hari, atau rela menghabiskan waktu berselancar di internet untuk survey penginapan. Lihat satu-persatu harganya, fasilitasnya, aksesnya (mudah mendapatkan transportasi umum, gampang cari makan, dan jaraknya terjangkau dari tempat-tempat yang mau kamu kunjungi). Tak lupa, cek dan ricek review orang-orang yang pernah menginap disitu. Jangan lihat review dari iklan atau website resminya. Saran saya, berselancarlah ke blog pribadi orang yang memberikan review. Biasanya review dari blog pribadi para travel blogger adalah pengalaman pribadi orang yang bersangkutan saat menginap. Berikut harga dan budget yang dikeluarkan selama perjalanan. Dan yang pasti, tidak disertai embel-embel promosi berbayar mengenai hotel/tempat penginapan yang direviewnya.
  4. Jaga kesehatan. Nggak lucu kalau lagi traveling terus jatuh sakit. Sebagus dan semahal apapun objek wisata atau tempat yang kamu datangi, nggak akan ada artinya kalau kamu sakit. Buat kamu yang gampang sakit, bawa obat-obatan pribadi, vitamin, juga hal-hal yang bisa melindungi kamu dari hawa dingin atau teriknya matahari. Hati-hati juga dalam memilih makanan. Meskipun murah, kalau nggak bersih sebaiknya dihindari.
  5. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Artinya, hormati budaya dan masyarakat setempat. Kalaupun ternyata di tempat tersebut ada budaya/adat istiadat yang nggak sesuai dengan agama, kepercayaan, dan keyakinan kamu, sampaikan dengan bijak. Bilang saja terus terang kepada masyarakat setempat, maupun tokoh masyarakat. Sampaikan dengan kata-kata dan intonasi bicara yang sopan. Kalau tidak fasih bahasa daerah, gunakan Bahasa Indonesia (untuk traveling dalam negeri). Jangan coba-coba bicara bahasa daerah kalau kamu nggak ngerti betul susunan tata kramanya. Salah-salah kamu dikira nggak sopan dan menantang mereka.
  6. Kalau traveling di luar negeri, kamu bisa menggunakan Bahasa Inggris atau pelajari bahasa sederhana yang biasa digunakan (wajib bawa kamus setempat). Kalau masyarakat setempat tidak bisa bahasa Inggris atau tidak mengerti bahasa ejaan kamus yang kamu ucapkan, segera gunakan bahasa isyarat (bahasa tubuh) yang jelas dan disertai senyum. Ingat, senyum adalah bahasa Universal manusia. 
Nah...kira-kira begitu masukan dari saya. Semoga bermanfaat dan selamat traveling. Karena menjadi tua itu pasti, tapi memiliki pengalaman itu pilihan.

Salam,
Arum

Tuesday, February 17, 2015

Bermandikan Bunga di Kebun Begonia Maribaya


Diantara Begonia Balinea

Pertamakalinya saya menangkap keindahan tempat ini dari instagramers. Banyak yang memajang foto dengan dikelilingi bunga warna-warni yang menarik pandangan. Menuruti rasa penasaran, akhirnya saya bersama sohib saya Fitri, menyambanginya di akhir Januari lalu. 

Suasana di Kebun Begonia Maribaya
Meskipun tergolong sering melewati rute ini, namun ternyata keberadaan Taman Bunga Begonia nyaris saja luput dari pandangan saya. Bukan karena tak indah, melainkan di sekitar daerah tersebut memang lahan pertanian dan perkebunan bunga milik masyarakat setempat. Mencari tempat indah diantara yang indah tentunya lebih sulit, karena panca indera terlanjur dibuai oleh warna-warni dan wanginya tanah tropis. 


Begonia Balinea
Arealnya tak terlalu luas, tapi tertata apik. Saking apik dan teraturnya, saya sempat mengira bunga-bunga yang tumbuh di taman ini adalah bunga plastik, dengan aneka hiasan artifisial. Namun ternyata perkiraan saya salah. Semua bunga yang tumbuh di Taman Begonia adalah bunga asli. Mekar bergerombol di ujung batangnya. Lebat sepanjang musim.

 
Bunga-bunga yang ada disini memang tak terlalu banyak ragamnya. Sesuai namanya, yang mendominasi adalah Bunga Begonia Balinea. Bunga ini mudah tumbuh di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Bentuknya seperti dedaunan kecil, namun dengan warna merah yang memikat. Bunga-bunga yang biasanya tumbuh liar juga tampil menawan disini. Nampak kuat dan cantik dalam kesederhanaannya hingga menarik perhatian lebah untuk menghisap madunya.

Farm Area
Di Kebun Begonia juga terdapat persemaian bunga dan tanaman hias. Areal belakang taman bunga adalah perkebunan selada, labu, cabai, dan aneka sayuran lainnya. Meskipun areal tersebut tidak terlalu luas, namun cukup menarik untuk disambangi. 

Fitri and the Pumpkins
Untuk menuju tempat ini : Letaknya tak jauh dari Pasar Lembang. Kalau dari Masjid Agung Lembang, belok kiri ke Tangkuban Parahu, belok kanan ke pasar Lembang, dan Lurus ke Maribaya. Anda dapat mengambil jalan lurus ke arah Maribaya. Melewati tempat rekreasi D’Ranch dan Pusat Pendidikan Kepolisian, setelah itu baru Taman Begonia. Letaknya di sebelah kanan jalan. Sedangkan kalau anda sudah terlanjur belok kanan ke Pasar Lembang, ambil arah ke KPSBU (Pusat pengolahan susu murni). Lurus saja hingga ketemu Kebun Begonia di sebelah kanan Jalan. 

Kebun Begonia memberikan suasana yang membuat betah pengunjung, dan juga hasil jepretan yang sangat cantik sehingga menjadi incaran untuk lokasi foto, baik foto biasa maupun prewedding. Buat anda yang membawa kamera jenis apapun, baik itu DSLR maupun kamera pocket dan polaroid, anda bakal dikenai biaya Rp. 50.000 per kamera. Namun jika anda hanya menggunakan kamera handphone atau tablet, anda tidak dikenai charge untuk kamera. Cukup membayar tiket masuk Rp. 5000 saja.  Menarik bukan?

Highly Recommended (Point : 5/5).

Friday, February 13, 2015

Review Tempat Makan Enak di Kota Batu

1. Warung Mbak Anni (Selatan Parkiran GOR Ganesha Batu)

Nasi Pecel & Es Kelapa Muda Madu Hawaii

Nah, tempat ini sebenernya saya pilih karena perut sudah menuntut. Ekspektasi nggak tinggi, karena niatnya cuma buat mengganjal perut saja. Saya lihat tempatnya lumayan ramai, so...masuklah ke tempat ini. Seperti namanya, memang benar-benar warung makan. Bukan kafe atau rumah makan besar. Tempatnya juga di sudut. Sebelah selatan parkiran GOR Ganesha Batu. Saya memesan nasi pecel, dengan segelas es kelapa muda. Nasi pecelnya ini porsinya lumayan besar dan cukup komplit. Terdiri dari pecel, tempe goreng ukuran jumbo, dan rempeyek kacang. Setelah dicicip, rasanya sangatlah lezat. Wah, nggak salah pilih tempat nih. begitu pikir saya. Saya pun mencoba es kelapa mudanya. Rasanya unik, tapi enak sekali. Saya baru sadar kalau ternyata, es kelapa muda ini tidak menggunakan gula, tetapi menggunakan madu Hawaii sebagai pemanisnya. Pantas rasanya berbeda. Satu porsi nasi pecel dibanderol Rp. 7.000, dan segelas es kelapa muda madu Hawaii dibanderol Rp. 6.000. Highly Recommended!

2. Rumah Makan Sate Hotplet

Saya nggak salah nulis lho...itu memang benar nama rumah makan yang jelas tertera di plangnya. Hotplet. Terletak di Jl. Patimura No. 40 Batu – Malang. Kalau dari Malang, tempatnya sebelah kanan Jalan, sebelum tikungan ke Terminal Kota Batu. Tempatnya lumayan besar, dan kelas restaurant. Ketika saya sampai disitu, kondisi restaurant lumayan penuh. Untung masih ada meja kosong.

Tak lama setelah kami duduk, seorang pelayan restaurant menghampiri, dan memberikan buku menu. Banyak menu yang terpampang di buku menu tersebut, namun saya menjatuhkan pilihan pada Sup Kambing, nasi putih, dan segelas teh tawar. Hari sedang hujan, jadi sepertinya pilihan yang tepat. Sedangkan teman saya memilih nasi krengsengan, sayur asem, dan jeruk nipis panas.

Ketika menu disajikan, kami pun langsung mencicipnya. Saya kasih jempol deh buat sop kambingnya. Tidak bau “prengus” khas kambing, tapi rasanya tetap otentik. Kuahnya juga gurih dengan bumbu rempah yang pas. Nasi krengsengannya enak. Sayur asemnya enak, cuma agak aneh di lidah saya karena menggunakan bumbu yang berbeda dengan Sayur Asem yang sering saya makan. Tapi intinya, kami puas makan disini. Untuk seporsi sup kambing dibanderol Rp. 23.000, Nasi Krengsengan Rp.20.000, Sayur Asem Rp. 7.000, Nasi Putih Rp. 4000, Teh tawar Rp. 2.000, Jeruk Nipis Panas Rp 6.000. Total makan berdua Rp. 62.000, dan kami tidak dikenai pajak tambahan. Murah meriah bukan? Recommended!

Itinerary Day 4 - Wisata Kuliner Kota Malang


Kota Malang

Hari keempat diawali perjalanan ke Jl. Kawi Atas. Tujuannya adalah mencari Cwie Mie Gloria yang terkenal itu. tapi ternyata, depot Cwie Mie Gloria tidak kami temukan. Sudah ditutup. Mungkin pindah. Sebenarnya di sekitar ruko tersebut banyak depot yang menyediakan Cwie Mie. Namun saya meragukan kehalalannya. So, akhirnya kami makan Cwie Mie di Mall Olympic Garden yang sudah jelas berlogo MUI. Rasanya oke juga kok. Reviewnya saya tulis disini

Perjalanan berikutnya, setelah Hot Cwie Mie MOG, kami menuju Museum Brawijaya yang terletak di Jl. Ijen. Reviewnya saya tulis disini

Puas mengelilingi Museum Brawijaya, lanjut lagi wisata kulinernya. Kali ini yang menjadi tujuan kami adalah Rawon Nguling yang terkenal itu. Dari Museum Brawijaya kami naik angkutan menuju Gadjah Mada Plaza. Jalan sedikit menuju Jl. Zainal Arifin. Tepat di sebelah kiri jalan, ada Depot Rawon Nguling. Review saya tulis disini. Tidak jauh dari depot tersebut, ada Depot Cwie Mie Gloria. Namun tetap, saya masih meragukan kehalalannya. Hehe...

Perut kenyang, kami mencoba keliling Gadjah Mada Plaza. Penasaran saja, seperti apa sih rupa di dalamnya. Setelah masuk, ternyata tak jauh berbeda dengan ITC ataupun pusat grosir yang pernah saya temui. Hanya saja dalam keadaan yang lebih semrawut (no offense). Kurang tertata saja sih kalau menurut saya. 

Kota Malang
Alun-alun Kota Malang
Selanjutnya, kami jalan lagi menuju alun-alun Kota Malang. Sedang dalam perbaikan sepertinya...dan kotoorrr!!! Reviewnya saya tulis disini. Saya hanya sebentar duduk mengamati tingkah laku orang-orang di sekitar alun-alun. 

Masjid Agung Malang
Setelahnya, kami menuju masjid agung untuk menunaikan shalat. Melanjutkan perjalanan dengan santai ke gereja Kayutangen, melewati Toko Oen (Kami nggak mampir karena agak-agak bosen setiap ke Malang selalu kesini), kemudian berdiri takzim di Jembatan penyebrangan. Dari tempat ini, kami bisa menikmati keindahan kota Malang, dan mengambil beberapa gambar untuk diabadikan.