Search This Blog

Monday, February 10, 2014

Sehari Melancong Keliling Semarang



# Masjid Agung Semarang
Suatu pagi di bulan Ramadhan, saya sudah bersiap-siap menuju Bandara Husein Sastranegara. Tujuan saya kali ini...Semarang! Whoaa...setelah sekian lama ditugaskan di Indonesia Bagian Timur, kini bisa menginjakkan kaki lagi di Semarang merupakan sebuah kesenangan tersendiri. Buat saya yang dilahirkan di Jawa Tengah, Semarang seperti Hometown. Seluk beluk kotanya memang tidak sefamiliar Jogja, namun keramahan masyarakatnya tidak jauh berbeda dengan Kota Gudeg itu.

Saya terbang dengan Merpati, Pesawat dengan jenis M60 yang dapat memuat sekitar 52 orang. Karena salah memilih seat, saya duduk di kursi 3A, tepat di sebelah baling-baling. Agak takut saat hendak lepas landas, karena memang saya jarang sekali naik pesawat kecil. Kalau dihitung, sejak saya pertama kali terbang, ini ketiga kalinya saya naik pesawat kecil. 

Baling-baling Pesawat Merpati M-60

Semarang from top
Penerbangan ke Semarang ditempuh kurang lebih satu jam, dan kami mendarat dengan mulus di Bandara Ahmad Yani. Bersama salah seorang teman, saya langsung menuju Hotel Horison Semarang untuk Check in. Kamar masih penuh, sehingga kami harus menunggu. Akhirnya kami menitipkan barang, dan langsung menyetop taksi tepat di depan hotel. Saya minta pada supir untuk mengantarkan kami berkeliling Semarang. Sesuai dengan petunjuk pak Supir, maka tujuan pertama kami adalah : Masjid Agung Semarang.

Sebuah Masjid yang terkenal dengan payung besarnya, yang mengingatkan kita pada Masjid Nabawi di Tanah Suci. Sayangnya saat kami kesana, payung sedang ditutup. Biasanya, payung-payung tersebut dibuka saat shalat Jumat, atau pada saat maghrib di bulan ramadhan. Tidak apa, yang penting bisa sujud dan shalat dzuhur serta ashar di Masjid Agung ini. 

Masjid Agung Semarang, photo by Arum Silviani

Saat kami masuk ke dalam bangunan masjid ini, langsung terasa sejuk, bersih, dan sangat terawat. Gema adzan berkumandang syahdu, kemudian lantunan bacaan Al-Quran pun menambah suasana khidmat di masjid ini. Selesai shalat, salah seorang kyai memberikan wejangan dengan bahasa jawa kromo inggil. Sedikit banyak saya mengerti kalimat yang beliau sampaikan. Intinya, sebagai manusia bersikaplah legowo (lega), dalam menerima takdir dan keputusan Allah SWT. Selebihnya, kita harus berusaha dan berdoa dalam setiap langkah agar berkah selalu menaungi kehidupan kita. Mendengar kalimat kyai tersebut, tak terasa mata pun berkaca-kaca. Kalimatnya sederhana, diucapkan dengan sederhana pula, namun menyentuh hingga merasuk ke dalam sukma.
Sebagai informasi, Masjid Agung Semarang ini terletak di Jl. Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Kurang lebih 10 menit perjalanan dari Simpang Lima Semarang. Luas lahannya sekitar 10 hektar, dan luas bangunannya kurang lebih 7.669 meter persegi. (Sumber : seputarsemarang.com). Jika dilihat dari bangunannya, masjid tersebut bergaya aksitektur yang memadukan unsur Jawa Tengah dan Yunani. Makanya, keren kan?

Tampak depan Masjid Agung Semarang
Cuaca panas di luar masjid membuat saya tidak tahan berdiri lama-lama di areal payung Masjid Agung. Padahal sudah pakai kaus kaki lho...walhasil ya foto-fotonya hanya segini. Betapapun panasnya, kami tetap mengagumi keindahan dan keagungan Masjid ini. Recommended banget buat yang berkunjung ke Semarang untuk mampir ke Masjid ini. Singsingkan lengan baju, basuh wajah, kepala, hidung, telinga, tangan dan kakimu, lalu bersujudlah.

No comments:

Post a Comment