Melihat pemberitaan media, terutama selama bulan ramadhan ini, mau tidak
mau membuat tak sedikit orang yang salah paham ketika mendengar kata
"Islam". Sungguh tidak sedikit. Bahkan tak sedikit pula diantaranya yang
jadi membenci Islam, tanpa tahu arti sebenar-benarnya islam itu seperti
apa. Tanpa mau mengenalinya, tanpa mau membuka telinganya, dan tanpa
mau mengkonfirmasi kebenarannya. Hanya bermodalkan "Katanya." Namun
setelahnya, orang tersebut mengklaim sudah tahu segalanya soal islam.
Lewat "katanya". "Katanya" yang katanya fakta.
Sebagai bagian
dari bangsa yang multi etnis dan multi religion, Marilah kita menelisik
dari akarnya. Rootnya. Pernyataan aslinya. Agar kita tak mudah menerima
sesuatu yang ambigu, yang tak punya sumber yang jelas, dan hanya
bermodalkan "katanya." Agar tidak terjadi miskonsepsi akibat
ketidak jelasan sumber "katanya" yang entah kata siapa, kapan
diucapkannya, dalam kondisi apa mengucapkannya, dan siapa yang menyuruh
menyebarkannya. Tanpa melibatkan proses Tabayyun (Konfirmasi) di dalamnya.
Well...kalau dibahas sih nggak bakal ada habisnya ya. Tapi izinkanlah
saya, sebagai seorang islam, menjelaskan dan mengkonfirmasi suatu hal.
Sebuah pernyataan sederhana yang mampu saya nyatakan karena keterbatasan
ilmu yang saya miliki.
Secara etimologis, Kata "islam" berakar
dari kata bahasa Arab "Salam" yang berarti Damai. Juga berasal dari
kosakata Arab "salm" yang bermakna "berserah diri pada Tuhan yang maha
Esa." Sehingga secara harafiah, islam bermakna damai, yang didapat dari beserah diri pada Tuhan yang Maha Esa.Orang yang berserah diri pada Tuhan yang Maha Esa disebut muslimin jika laki-laki, dan muslimah jika dia perempuan.
Banyak orang mengira kalau Islam ditemukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Namun kenyataannya tidak demikian, islam sudah ada sejak dunia ini ada. Nabi Muhammad SAW bukanlah penemu ajaran ini, tetapi utusan terakhir
dari Tuhan Yang Maha Esa. Besertanya, Tuhan YME menurunkan Al-Quran. Sebuah buku yang berisi pernyataan terakhir dari Tuhan YME kepada seluruh umat manusia. Buku yang merupakan proklamasi bagi kemanusiaan, didalamnya berisi
sumber dari rahmat dan hikmah, petunjuk, peringatan, pelipur lara, dan
harapan.
Islam tak pernah disebarkan dengan kekerasan. Tak pula
dengan bom, senjata nuklir, fitnah, apalagi sekedar bungkusan mie
instant agar seseorang mau memeluknya. Karena Allah berfiman dalam Q.S
Al Baqarah (Sub bab 2, ayat 256) bahwa "Tidak ada paksaan untuk menganut
agama islam" Sehingga umat islam sejati selalu menyampaikan islam
dengan cara yang lembut. Karena Allah Maha lembut. Menyampaikan dengan
cara yang indah, karena Allah Maha indah. Kalaupun ada kekerasan, coba
telisik dulu siapa yang melakukannya. Islamkah ia? ataukah hanya boneka
yang disuruh mengaku islam?
Karena sejatinya, Tuhan YME
memberikan manusia kehendak bebas, yang tak dimiliki oleh makhluk lain.
Allah memberikan pilihan pada manusia lewat akal dan pikiran, yang
membedakannya dengan makhluk lain. Agar manusia dapat berpikir. Dapat
menelaah sehingga nantinya akan menemukan kebenaran tentang siapa
dirinya, mengapa dirinya diciptakan, dari apa dia diciptakan, dan siapa
yang sebenar-benarnya telah menciptakannya.
kami orang islam
mencintai kedamaian. mencintai perdamaian. karena kami meyakini
pernyataan Tuhan Yang Maha Esa, lakum diinukum waliyadiin.
Wallahualam bisshawab.
No comments:
Post a Comment