Kalau ngomongin Bandung, memang
nggak ada habisnya. Selain kota kreatif, Bandung juga punya tempat-tempat yang
kece buat didatengin. Baik itu sama keluarga, atau sama teman-teman. Anyway,
kali ini saya mau berbagi info tentang jalan-jalan di Bandung, khususnya sekitar
Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Nggak usah takut mahal, karena
wisata alam ini selain ramah lingkungan, juga ramah sama kantong.
Round 1 - Outbond dan Botram di Ciwangun Indah Camp (CIC)
Ciwangun Indah Camp merupakan
tempat outbond sekaligus berfungsi sebagai tempat hiking dan bumi perkemahan.
Lokasinya berada di Parongpong, bersebelahan dengan Dusun Bambu. Saya dan teman-teman sekelas
pernah nyoba hiking dan outbond disini. Lumayan lah, kabur sebentar dari
tugas-tugas kuliah dan aneka macam jurnal yang harus direview setiap harinya.
Untuk sampai disini, dari Kota
Bandung anda bisa ikuti jalur ke arah Jalan Setiabudhi. Setelah Universitas
Pendidikan Indonesia, belok kiri ke Jl. Sersan Badjuri (Seberangnya terminal
Ledeng). Susuri terus Jl. Sersan Badjuri sampai anda menemukan pertigaan
(setelah Kampung Gajah). Ambil arah menuju Universitas Advent. Setelah itu
ikuti jalan, CIC berada di sebelah kanan jalan.
Jalur menuju CIC termasuk agak
ekstrem. Jadi harap berhati-hati. Tanjakan dan tikungan tajam dengan jalan
aspal berbatu jadi tantangan tersendiri bagi anda yang ingin mengunjungi tempat
ini.
|
Berpose - MIM Class 2014 |
Sampai di tempat parkir CIC, pemandangan
hutan yang masih alami dan udara segar menyambut kami. Meskipun sudah dibuat
jalur untuk kendaraan roda empat, namun di kanan kiri masih berupa perbukitan yang
asri. Lokasi outbond sendiri berada di sebelah kiri tempat parkir. Dilengkapi
dengan saung-saung yang bisa kita gunakan buat makan bersama (bawa makanan dari
rumah), toilet umum yang bersih, dan juga restaurant.
|
Meniti Kayu |
|
Flying Fox |
Biaya outbond per orangnya dikenakan
Rp 80.000/orang untuk 3 permainan (meniti kayu,
meniti bambu, dan flying fox). Nggak puas memang, sebentar banget udah
kelar. Kurang seru dan kurang menantang sih kalau menurut saya. Yang bikin seru
tuh kumpul-kumpulnya, balapan meniti kayu sambil ngeledek yang takut ketinggian
(jahat ya hehehe...).
Selesai outbond kami foto-foto,
terus botram (makan bareng-bareng). Untuk botram ini kami semua bawa dari rumah
masing-masing, dengan sebelumnya bagi tugas. Ada yang bawa lauk, bawa sambel,
bawa kerupuk, bawa buah, dan yang paling apes yang rumahnya deket lokasi. Dia
suruh bawa segala macem mulai dari bawa nasi, lalapan, air putih, dan lain
sebagainya.
Tapi kami semua happy kok.
Indahnya kebersamaan dalam kesederhanaan. Makan di tengah hutan sambil
bercengkrama, sebelum sibuk dengan thesis masing-masing.
Habis makan, pulang?
Itu peribahasa lama.
Sayang dongg...mumpung di Bandung
harus puas-puasin jalan-jalan. *lah emangnya biasanya dimana? Orang sehari-hari
juga ngumpul di Cimandiri dan Dipati Ukur kok :D
Round 2 – Pasar Buah Lembang
|
Kondisi Pasar Buah Lembang |
Kesini bukan karena mau berwisata,
melainkan memenuhi permintaan teman-teman yang lagi kepengen makan buah-buahan
segar, terutama alpukat dengan kualitas super tapi dibanderol dengan harga
miring.
Pasar buah ini terletak di Jalan
Raya Lembang. Kalau dari arah Bandung, setelah posko Tahu Lembang anda jalan
terus. Pasar buah terletak di sebelah kiri jalan sebelum tikungan menuju Masjid
Agung Lembang. Kalau tanya orang setempat, tanya saja dimana letak Pasar Lama.
Pasti anda ditunjukkan ke tempat ini.
Di depan pasar buah banyak orang
yang menjajakan ketan bakar khas Lembang, tahu, batagor, baso tahu, jagung
bakar, roti bakar, dan cemilan lainnya. Jadi buat anda yang malas ke pasar,
bisa nunggu di depan sambil jajan. Tapi ingat, jangan buang sampah sembarangan
ya seperti yang orang Jakarta suka lakukan di Bandung. *Ups sorry, sengaja nyebut
nama merek KOTA.
Pasar buah dan sayur ini nggak
kayak pasar tradisional pada umumnya kok. Tempatnya tertata bagus dan bersih,
dengan harga terjangkau. Senengnya, anda nggak bakal dibohongi soal harga di
tempat ini. Juga nggak akan nemu perbedaan harga yang signifikan antara kios
yang satu dengan kios lainnya, karena para penjualnya sudah melakukan strategi
aliansi #halah.
|
Pedagang Alpukat |
Meskipun sebutannya pasar
tradisional, barang-barangnya kualitas ekspor semua. Anda mau cari sayuran
segar, ada. Cari sayuran seperti paprika, brokoli, wortel, kol ungu, pumpkin,
labu, ada. Semua dengan kualitas super dan terjamin tentunya. Asli dari petani
Lembang.
Nah, sesuai rencana, teman-teman
saya memilih alpukat mentega kualitas super. Disini kita juga bebas loh kalau
mau mencoba. Para penjualnya ramah-ramah dan percaya diri banget ngasih tester
ke kita (karena produknya bagus). Alpukat ini dibanderol sekitar Rp 17 ribu per
kg. Rasanya? memang beda dengan alpukat yang biasa dibeli di supermarket.
Benar-benar fresh, dan renyah. Enak banget deh rasanya.
|
Jeruk Galiprut, Sunkist of Indonesia |
Kalau saya lebih tertarik sama jeruk
Galiprut. Jeruk sunkistnya Indonesia yang berfungsi buat pengobatan herbal.
Harganya super murah. Hanya Rp 10 ribu/ 1,5kg untuk jeruk yang besar-besar, dan
Rp 7.500 untuk yang ukurannya lebih kecil. Rasanya sama, sama-sama menyegarkan
dan nggak terlalu asam. Cocok banget untuk dibuat es jeruk. Saya beli Rp 25
ribu dapet 4 kg jeruk. Dikasih bonus sama ibu penjualnya yang happy karena
banyak temen saya yang beli juga :D
Round 3 – Ngerumpi cantik di Taman Bunga Begonia
Dari pasar buah Lembang, lanjut
perjalanan ke Taman Bunga Begonia. Cuaca cerah dan sangat mendukung seolah
memberkati langkah kami untuk tadabur alam #Berat amat bahasanya yak :D
Hanya butuh waktu sekitar 5 menit
dari Pasar Buah ke Taman Bunga Begonia di Maribaya. Tapi kami mampir dulu di
KPSBU (Koperasi Peternak Susu Bandung Utara) untuk jajan susu murni, susu aneka
rasa, dan es lilin youghurt yang menyegarkan. Sekitar 2 menit perjalanan naik
motor dari Pasar buah Lembang. Susu aneka rasa dibanderol Rp 6000 per botol,
susu murni Rp 4500/ liter, dan youghurt aneka rasa Rp 13 ribu, untuk isi 25
buah. Murah kan? Asli buatan dalam negeri, dan terjamin higienitasnya.
Karena weekend, suasana Taman
Bunga Begonia lumayan ramai. Dan...ternyata harga tiketnya beda. Jadi Rp 10
ribu kalau hari Sabtu. Pada weekday hanya Rp 5.000. Bedanya, kalau hari Sabtu, tiket
segitu sudah dapat es lilin gratis. Enak lagi. Kalau weekday nggak dapet.
Taman Begonia ini nggak terlalu
besar, tapi nggak kecil juga sih. Lumayan buat jalan-jalan dan nyari spot yang
bagus buat foto-foto. Seperti yang telah saya ulas sebelumnya
di sini.... Taman
Bunga Begonia mengenakan charge Rp 50ribu buat kamu yang bawa kamera, baik itu
pocket kamera atau jenis kamera lain. Tapi buat kamera handphone atau tablet,
nggak dikenai charge lagi.
Apa yang kami lakukan di Taman
Bunga Begonia?
Nongkrong sambil bercengkrama
tentunya. Ketawa-ketiwi sepuas hati, yang nggak bisa kami lakukan kalau kami di
kampus akibat Jaim ke dosen :D
Pulangnya, kami bagi-bagi makanan
lagi. Ransum yang tadi kami bawa masih nyisa banyak banget. terus untuk jalan
pulang, kami memilih lewat Dago. Menikmati rute ekstrem sambil melihat
perkebunan sayur yang indah di sebelah kanan dan kiri jalan.
Total biaya jalan-jalan seputaran
Lembang : Rp. 110.000/person. Sudah termasuk makan dan semua biaya tiket masuk.
Tapi belum termasuk oleh-oleh ya.
So, tunggu apalagi buat
jalan-jalan keliling Lembang? Nikmati alamnya, nikmati kesejukannya, nikmati
kelezatan makanannya, bawa pulang oleh-olehnya, dan jaga kebersihannya.
Sampurasun!