Cerita sebelumnya, baca disini
Setelah ISHOMA, kami lanjut
perjalanan ke Candi Ratu Boko. Candi ini ditempuh kurang lebih 2 jam perjalanan
dari Magelang.
Mau motret candinya, tapi apalah daya, pasangan ini udah mejeng di depan duluan |
Sesampainya disana, langsung
foto-foto sambil menikmati pemandangan indah dari ketinggian. Kami juga lihat
banyak situs-situs yang baru ditemukan dan sedang digali. Jadi sebenernya,
kondisi kompleks candi sore itu agak berantakan. Beda banget dengan keadaan
terakhir kali saya ke Candi Ratu Boko.
Jepretan Mbak Deasy |
Kami nunggu sunset disitu sambil
foto dengan aneka gaya. Mbak Deasy pun atraktif banget dengan gaya “ngadapang”
nya. Gara-gara gaya ini, ternyata ada anggota sahabat IDC yang ngenalin. Meilya
dari Bangka. Nggak nyangka kan ketemu disini? Biasanya cuma rumpi-rumpi via
whasapp aja. Ngenalinnya juga bukan karena wajah, melainkan karena gaya
ngadapang alias tengkurep di rerumputan khas mba Deas (Biasanya kalo habis pose
begini dia langsung garuk-garuk kegatelan. Tangannya juga bentol-bentol,
mungkin digigitin binatang yang protes karena dia tindihin :D)
Meilya (Tengah) |
Ketika matahari mulai tenggelam,
kami pun segera keluar dari kawasan candi. Mau ditutup soalnya. Pose-pose dulu,
sampai akhirnya kami yang terakhir keluar dari Candi Boko.
Lanjut lagi petualangan di
Malioboro. Sambil jalan pulang ke Jalan Dagen, kami makan malam. Gelap-gelapan
di angkringan untuk makan bakso.
Jogja ini memang unik ya. Tempat
makannya cuma bermodalkan lentera. Itupun dari jarak jauh lenteranya, jadi
tetap saja gelap gulita. Sendok sama garpu aja bisa ketuker karena nggak
keliatan :D
Jam 21.00 kami semua sudah di
penginapan. Istirahat untuk lanjut petualangan esok hari.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment