Search This Blog

Thursday, June 25, 2015

Review Tempat Wisata Seputaran Lembang - CIC, Pasar Buah, dan Taman Bunga Begonia



Kalau ngomongin Bandung, memang nggak ada habisnya. Selain kota kreatif, Bandung juga punya tempat-tempat yang kece buat didatengin. Baik itu sama keluarga, atau sama teman-teman. Anyway, kali ini saya mau berbagi info tentang jalan-jalan di Bandung, khususnya sekitar Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Nggak usah takut mahal, karena wisata alam ini selain ramah lingkungan, juga ramah sama kantong.


Round 1 - Outbond dan Botram di Ciwangun Indah Camp (CIC)
Ciwangun Indah Camp merupakan tempat outbond sekaligus berfungsi sebagai tempat hiking dan bumi perkemahan. Lokasinya berada di Parongpong, bersebelahan dengan Dusun Bambu. Saya dan teman-teman sekelas pernah nyoba hiking dan outbond disini. Lumayan lah, kabur sebentar dari tugas-tugas kuliah dan aneka macam jurnal yang harus direview setiap harinya.

Untuk sampai disini, dari Kota Bandung anda bisa ikuti jalur ke arah Jalan Setiabudhi. Setelah Universitas Pendidikan Indonesia, belok kiri ke Jl. Sersan Badjuri (Seberangnya terminal Ledeng). Susuri terus Jl. Sersan Badjuri sampai anda menemukan pertigaan (setelah Kampung Gajah). Ambil arah menuju Universitas Advent. Setelah itu ikuti jalan, CIC berada di sebelah kanan jalan. 

Jalur menuju CIC termasuk agak ekstrem. Jadi harap berhati-hati. Tanjakan dan tikungan tajam dengan jalan aspal berbatu jadi tantangan tersendiri bagi anda yang ingin mengunjungi tempat ini.

Berpose - MIM Class 2014

Sampai di tempat parkir CIC, pemandangan hutan yang masih alami dan udara segar menyambut kami. Meskipun sudah dibuat jalur untuk kendaraan roda empat, namun di kanan kiri masih berupa perbukitan yang asri. Lokasi outbond sendiri berada di sebelah kiri tempat parkir. Dilengkapi dengan saung-saung yang bisa kita gunakan buat makan bersama (bawa makanan dari rumah), toilet umum yang bersih, dan juga restaurant. 
Meniti Kayu
Flying Fox
Biaya outbond per orangnya dikenakan Rp 80.000/orang untuk 3 permainan (meniti kayu,  meniti bambu, dan flying fox). Nggak puas memang, sebentar banget udah kelar. Kurang seru dan kurang menantang sih kalau menurut saya. Yang bikin seru tuh kumpul-kumpulnya, balapan meniti kayu sambil ngeledek yang takut ketinggian (jahat ya hehehe...).

Selesai outbond kami foto-foto, terus botram (makan bareng-bareng). Untuk botram ini kami semua bawa dari rumah masing-masing, dengan sebelumnya bagi tugas. Ada yang bawa lauk, bawa sambel, bawa kerupuk, bawa buah, dan yang paling apes yang rumahnya deket lokasi. Dia suruh bawa segala macem mulai dari bawa nasi, lalapan, air putih, dan lain sebagainya.

Tapi kami semua happy kok. Indahnya kebersamaan dalam kesederhanaan. Makan di tengah hutan sambil bercengkrama, sebelum sibuk dengan thesis masing-masing.

Habis makan, pulang?

Itu peribahasa lama.

Sayang dongg...mumpung di Bandung harus puas-puasin jalan-jalan. *lah emangnya biasanya dimana? Orang sehari-hari juga ngumpul di Cimandiri dan Dipati Ukur kok :D


Round 2 – Pasar Buah Lembang

Kondisi Pasar Buah Lembang

Kesini bukan karena mau berwisata, melainkan memenuhi permintaan teman-teman yang lagi kepengen makan buah-buahan segar, terutama alpukat dengan kualitas super tapi dibanderol dengan harga miring. 

Pasar buah ini terletak di Jalan Raya Lembang. Kalau dari arah Bandung, setelah posko Tahu Lembang anda jalan terus. Pasar buah terletak di sebelah kiri jalan sebelum tikungan menuju Masjid Agung Lembang. Kalau tanya orang setempat, tanya saja dimana letak Pasar Lama. Pasti anda ditunjukkan ke tempat ini. 

Di depan pasar buah banyak orang yang menjajakan ketan bakar khas Lembang, tahu, batagor, baso tahu, jagung bakar, roti bakar, dan cemilan lainnya. Jadi buat anda yang malas ke pasar, bisa nunggu di depan sambil jajan. Tapi ingat, jangan buang sampah sembarangan ya seperti yang orang Jakarta suka lakukan di Bandung. *Ups sorry, sengaja nyebut nama merek KOTA. 

Pasar buah dan sayur ini nggak kayak pasar tradisional pada umumnya kok. Tempatnya tertata bagus dan bersih, dengan harga terjangkau. Senengnya, anda nggak bakal dibohongi soal harga di tempat ini. Juga nggak akan nemu perbedaan harga yang signifikan antara kios yang satu dengan kios lainnya, karena para penjualnya sudah melakukan strategi aliansi #halah.

Pedagang Alpukat
Meskipun sebutannya pasar tradisional, barang-barangnya kualitas ekspor semua. Anda mau cari sayuran segar, ada. Cari sayuran seperti paprika, brokoli, wortel, kol ungu, pumpkin, labu, ada. Semua dengan kualitas super dan terjamin tentunya. Asli dari petani Lembang. 

Nah, sesuai rencana, teman-teman saya memilih alpukat mentega kualitas super. Disini kita juga bebas loh kalau mau mencoba. Para penjualnya ramah-ramah dan percaya diri banget ngasih tester ke kita (karena produknya bagus). Alpukat ini dibanderol sekitar Rp 17 ribu per kg. Rasanya? memang beda dengan alpukat yang biasa dibeli di supermarket. Benar-benar fresh, dan renyah. Enak banget deh rasanya.

Jeruk Galiprut, Sunkist of Indonesia
Kalau saya lebih tertarik sama jeruk Galiprut. Jeruk sunkistnya Indonesia yang berfungsi buat pengobatan herbal. Harganya super murah. Hanya Rp 10 ribu/ 1,5kg untuk jeruk yang besar-besar, dan Rp 7.500 untuk yang ukurannya lebih kecil. Rasanya sama, sama-sama menyegarkan dan nggak terlalu asam. Cocok banget untuk dibuat es jeruk. Saya beli Rp 25 ribu dapet 4 kg jeruk. Dikasih bonus sama ibu penjualnya yang happy karena banyak temen saya yang beli juga :D


Round 3 – Ngerumpi cantik di Taman Bunga Begonia

Dari pasar buah Lembang, lanjut perjalanan ke Taman Bunga Begonia. Cuaca cerah dan sangat mendukung seolah memberkati langkah kami untuk tadabur alam #Berat amat bahasanya yak :D

Hanya butuh waktu sekitar 5 menit dari Pasar Buah ke Taman Bunga Begonia di Maribaya. Tapi kami mampir dulu di KPSBU (Koperasi Peternak Susu Bandung Utara) untuk jajan susu murni, susu aneka rasa, dan es lilin youghurt yang menyegarkan. Sekitar 2 menit perjalanan naik motor dari Pasar buah Lembang. Susu aneka rasa dibanderol Rp 6000 per botol, susu murni Rp 4500/ liter, dan youghurt aneka rasa Rp 13 ribu, untuk isi 25 buah. Murah kan? Asli buatan dalam negeri, dan terjamin higienitasnya.

Karena weekend, suasana Taman Bunga Begonia lumayan ramai. Dan...ternyata harga tiketnya beda. Jadi Rp 10 ribu kalau hari Sabtu. Pada weekday hanya Rp 5.000. Bedanya, kalau hari Sabtu, tiket segitu sudah dapat es lilin gratis. Enak lagi. Kalau weekday nggak dapet.


 

Taman Begonia ini nggak terlalu besar, tapi nggak kecil juga sih. Lumayan buat jalan-jalan dan nyari spot yang bagus buat foto-foto. Seperti yang telah saya ulas sebelumnya di sini.... Taman Bunga Begonia mengenakan charge Rp 50ribu buat kamu yang bawa kamera, baik itu pocket kamera atau jenis kamera lain. Tapi buat kamera handphone atau tablet, nggak dikenai charge lagi.

Apa yang kami lakukan di Taman Bunga Begonia? 


Nongkrong sambil bercengkrama tentunya. Ketawa-ketiwi sepuas hati, yang nggak bisa kami lakukan kalau kami di kampus akibat Jaim ke dosen :D

Pulangnya, kami bagi-bagi makanan lagi. Ransum yang tadi kami bawa masih nyisa banyak banget. terus untuk jalan pulang, kami memilih lewat Dago. Menikmati rute ekstrem sambil melihat perkebunan sayur yang indah di sebelah kanan dan kiri jalan. 

Total biaya jalan-jalan seputaran Lembang : Rp. 110.000/person. Sudah termasuk makan dan semua biaya tiket masuk. Tapi belum termasuk oleh-oleh ya.

So, tunggu apalagi buat jalan-jalan keliling Lembang? Nikmati alamnya, nikmati kesejukannya, nikmati kelezatan makanannya, bawa pulang oleh-olehnya, dan jaga kebersihannya.

Sampurasun!
 

 

No comments:

Post a Comment