Search This Blog

Friday, February 21, 2014

1001 hal tentang Purwokerto Kota Satria



Gunung Slamet (Sumber : tripadvisor.in)
Pulang Kampuuunggg!!!

Kenapa saya bilang pulang kampung?

Karena bapak ibu saya orang Purwokerto asli.

Sekedar informasi, saya pernah numpang lahir di Purwokerto. Selanjutnya numpang tidur seminggu di Kebasen, sebelum saya dibawa ke Jakarta sampai lulus SD. Nah, setelah itu saya ikut eyang kakung dan eyang putri di Purwokerto hingga saya lulus SMA. Sebelum akhirnya kembali ke Jakarta dan menetap di Bandung hingga saat ini. Jadi bisa dibilang, saya sangat familiar dengan budaya juga bahasanya.

Saya sudah nulis sana-sini tentang beberapa daerah di Indonesia, bahkan sampai daerah pelosok pedalaman Kalimantan Selatan. Tapi nggak pernah sekalipun menulis tentang kampung sendiri. Daripada dibilang durhaka, kacang lupa kulitnya, dan parahnya, dibilang sombong karena lupa sama kampung halaman, here we go. 

Purwokerto.

Orang sering memelesetkannya dengan kata Puerto Rico. Katanya sih biar keren. Mungkin nggak banyak orang yang sadar akan keberadaan kota ini. Bisa jadi karena Purwokerto merupakan daerah perlintasan sebelum ke Yogyakarta, Semarang, dan ke kota besar lainnya sehingga keberadaannya terlewatkan.

Sama nggak sih Purwakarta dengan Purwokerto? 

Jawabannya, TIDAK.

Purwakarta ada di Jawa Barat, sedangkan Purwokerto di Jawa Tengah.

Kalau Purwakarta terkenal dengan waduk Jatiluhur, Purwokerto mempunyai Bendungan Gerak Serayu. Sungai terbesar di Jawa Tengah (Bangga dong :D)

Mayangsari

Icon Artis asli Purwokerto. Mungkin Mayangsari lebih populer dibandingkan kota Purwokerto sendiri. Untuk lebih jelasnya, saya akan mengupas tuntas tentang Purwokerto. Nggak tuntas-tuntas banget sih, karena saya juga lupa-lupa ingat :D

Purwokerto merupakan kota administratif dari Kabupaten Banyumas. Terletak di Selatan Gunung Slamet, dan berbatasan dengan kabupaten Tegal dan kabupaten Pemalang di sebelah Utara. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Cilacap, Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes, dan Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga. Beriklim panas, namun terdapat tempat di kaki Gunung Slamet yaitu Baturraden, yang beriklim sejuk.

Mottonya “Purwokerto kota Satria”. Satria sendiri merupakan kependekan dari Sejahtera, Adil, Tertib, Rapi, Indah, dan Aman. Memang benar, kota Purwokerto ini bersih. Makanya, beberapa kali juga menyandang gelar kota Adipura. 

Bahasa dan aksen orang-orangnya sangat unik. Teramat sangat unik dan khas. Memang menggunakan bahasa Jawa, namun berbeda intonasi dan pengucapannya. Karenanya, bahasa orang Purwokerto sering disebut Ngapak. Saking khasnya intonasi, aksen, juga bahasa daerah Purwokerto, saya pun langsung bisa memastikan jika bertemu dengan orang asli daerah ini. Buktinya, saat saya hendak memberikan pelatihan di Jakarta, ada dua orang yang menghampiri saya. Mereka bertanya dengan bahasa Indonesia. Namun hanya dengan sekali mendengar mereka berdua bicara, saya pun langsung dapat memastikan kalau kedua orang tersebut adalah peserta pelatihan dari Purwokerto. Dan ternyata benar. Ketika saya melihat absen, mereka berdua memang berasal dari kota Satria. Pokoknya, dengan bahasa apapun mereka bicara, saya pasti langsung bisa menebaknya. 

Makanan khasnya Mendhoan. Yaitu tempe yang diiris tipis, dilapisi tepung, dibumbui, lalu digoreng setengah matang (mendho kalau orang Banyumas bilang). Di Purwokerto ini bahkan disediakan bahan baku mendhoan, yaitu tempe yang berbentuk persegi panjang dan tipis, dan memang sudah dipersiapkan agar kita tidak memotong-motongnya lagi sebelum mengolahnya. Di postingan mendatang, saya akan memberikan resep asli mendhoan Purwokerto. Resep turun-temurun dari keluarga saya. 

Mendhoan (Sumber : ngomongngapak.blogspot.com)
Kripik Tempe Purwokerto (Sumber : jajanlagi.blogspot.com)
Makanan khas lainnya yaitu kripik tempe. Dari daerah manapun di Indonesia, nggak ada yang sanggup mengalahkan lezatnya kripik tempe asli Purwokerto. Tidak ada. Saya bisa memastikan itu. Kekhasan kripik tempe Purwokerto adalah bentuknya yang super tipis, dengan rasa tempe yang gurih dan bumbu yang pas. Dulu saya sendiri heran, kenapa bisa tipis seperti itu? Penasaran, saya pun jalan-jalan ke Pabrik Kripik tempe di daerah Desa Tambaknegara, Rawalo, kabupaten Banyumas. Pabrik ini dikelola oleh home industry, dan juga menggunakan alat-alat yang sangat sederhana. Mereka membuat tempe dari kedelai, yang langsung dicetak dalam sebuah alat press khusus, sehingga ukuran tempe pun menjadi sangat tipis. Kedelai diambil dari sumber lokal, yaitu dari hasil pertanian masyarakat Banyumas.

Sroto. Sebutan orang Purwokerto dan Banyumas untuk Soto. Makanan yang satu ini selalu dikejar para wisatawan yang berkunjung ke Purwokerto. Rasanya khas dan lezat.

Sroto Sokaraja (Sumber : sotosokaraja.com)
Eits...tunggu dulu. Di Purwokerto memang banyak yang menjual Sroto lezat. Tapi aslinya, Sroto ini berasal dari Sokaraja. Kota di sebelah Purwokerto, dan termasuk wilayah kabupaten Banyumas. Sroto ini berbagai macam jenisnya. Ada Sroto kecik, yaitu Sroto dengan campuran susu. Sroto bening. Pilihannya yaitu Sroto sapi atau Sroto Ayam. Yang pasti, rasanya lezat. 

Nopia. Kue kecil berbentuk bulat yang isinya kacang hijau, coklat, dan kini sudah dimodifikasi dengan berbagai rasa.

Gethuk Goreng Sokaraja. Terkenalnya adalah “GETUK GORENG “ASLI” SOKARAJA H. TOHIRIN HASIL KARYA BP. SANPIRNGAD TH. 1918.” Panjang banget kan namanya? Ada sekitar 7 kios yang namanya seperti itu di sepanjang jalan Sokaraja. Namun saya juga nggak tahu pasti yang paling enak Gethuknya yang mana. Hehehe...

Batik. Kota ini punya batik lho...unik motifnya. Nanti di postingan berikutnya saya bahas juga soal Batik Banyumasan.

Tempat Wisata. 
Lokawisata Baturraden (Sumber : tripadvisor.com)

  1. Purwokerto terkenal dengan Lokawisata Baturraden. Sebuah tempat di kaki Gunung Slamet yang mempunyai pemandangan indah dan udara yang sejuk. Anda bisa menemukan air dingin di Pancuran 1, Air hangat di Pancuran 2, dan Air yang sangat panas di Pancuran 7. Makin tinggi anda menempuh Pancuran, maka semakin tinggi pula suhu airnya.
  2. Gunung Slamet. Gunung ini adalah Gunung berapi terbesar di Pulau Jawa, dan masih aktif. Menaklukkan gunung ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi para pecinta alam. Medannya yang sulit ditempuh, juga misteri yang menyelimutinya membuat Gunung Slamet tak mudah untuk didaki. Butuh kesabaran dan kerendahan hati tingkat tinggi untuk dapat mencapai puncaknya. Nggak percaya? Coba saja sendiri.
  3. Bumi Perkemahan Kendalisada
  4. Bendungan Gerak Serayu
  5. Monumen Sepoer
  6. Museum Bank Indonesia

Universitas. The one and only general state university dan paling populer di Purwokerto, adalah Universitas Jenderal Soedirman. Terletak di kawasan Utara Kota Purwokerto. Satu lagi Perguruan Tinggi negeri, yaitu UIN Walisongo Purwokerto, yang bernaung dibawah Departemen Agama. Kalau Universitas Swasta banyak, sehingga tidak saya sebutkan satu persatu.

Transportasi.  Di dalam kota tersedia angkutan umum (angkot) berwarna orange yang ditandai dengan berbagai huruf seperti E1, B1, B2, C1, C2, dan lain sebagainya. Huruf tersebut menandai tujuan/rute angkot. Namun untuk transportasi ke daerah kota di luar Purwokerto, maka banyak tersedia pilihan Bus di Terminal Bus Purwokerto.

Bagaimana menuju Purwokerto? Untuk menuju ke kota ini, anda dapat menggunakan beberapa moda transportasi. Pertama menggunakan Bus atau Shuttle Travel, dengan waktu tempuh sekitar 9-10 jam dari Jakarta, dan 7-8 jam dari Bandung. Banyak Bus dan Shuttle Travel dari Jakarta dan Bandung dengan tujuan ke Purwokerto. Tinggal pilih saja mau merek Bus atau Shuttle Travel yang mana. Kedua, moda transportasi kereta api, dengan waktu tempuh sekitar 5 jam. Hanya saja, kereta api yang melintasi langsung Stasiun Purwokerto adalah Kereta di Jalur Utara. Atau Kereta dari arah Jakarta. Sedangkan kereta dari Stasiun Bandung (jalur selatan) hanya bisa singgah di Stasiun Kroya. Sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Purwokerto. Ketiga, menggunakan pesawat. Saya juga baru tahu ada pesawat ke daerah ini dari supir taksi yang mengantar saya jalan-jalan di Purwokerto. Susi Air terbang setiap hari dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta ke Bandara Tunggul Wulung di Kota Cilacap dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jika tujuan anda ke Purwokerto, maka butuh sekitar 1,5 jam lagi perjalanan dari Bandara ini ke kota Purwokerto.
Bandara Tunggul Wulung Cilacap (Sumber : baqiberbagi.wordpress.com)
Wah, sudah panjang lebar begini postingan saya. memang nggak sampai 1001 hal seperti dicantumkan di judul, tapi mudah-mudahan cukup memberikan informasi tentang kota Purwokerto. Mohon maaf tidak dilengkapi dengan foto-foto yang menunjang karena saya tidak punya file aslinya. Ketahuan jarang pulang kampung *_*

Kalau anda sedang dalam perjalanan ke arah Semarang, Yogya, Solo, maupun ke kota-kota di Jawa Timur dan kebetulan melintasi kota Purwokerto. Mampirlah barang sejenak. Menikmati Mendhoan dan Sroto Sokaraja, atau membawa pulang Kripik Tempe, Nopia, Gethuk Goreng, dan aneka snack khasnya sebagai camilan. Dijamin rasanya unik, juga memanjakan lidah anda. 

Purwokerto juga highly recommended buat anda yang ingin liburan di kota kecil yang nyaman. Jauh dari kebisingan kota, dan dengan harga yang sangat terjangkau. Baik dari transportasi, akomodasi, maupun kulinernya. Boleh dong promosi kampung sendiri...


7 comments:

  1. bulan depan mulai hidup di kota satria ini, semoga bisa berbaur dengan masyarakatnya Ammiin,..

    ReplyDelete
  2. Purwokerto penuh dengan keindahan dan kuliner, surganya orang jawa

    ReplyDelete
  3. inyon rika kabeh sedulur mbak.

    ReplyDelete
  4. "Setiap orang yg datang ke Purwokerto pasti betah dan gak mau pulang,contoh kecil pacar saya,dia pertama kali tak ajak kesana dan sdh 3 hari tak ajak muter2 dr mulai ke wisata baturaden hingga ke owabong dan malamnya saya ajak ke kuliner malam di sekitaran GOR satria,di sana dia bilang senang sekali karena banyak pilihan makanan dan juga nikmat2 bgt serta harganya yg murah2. Sehabis dr GOR lgsg dia minta Di ajak muter2 lagi,saya sempatbingung karena kota Purwokerto kan kecil jd saya ajak ke Alun Alun aja tp ternyata dia senang sekali sampai gak mau pulang karna posisi pas malam minggu jadi Ramai sekali di alun2 sampai malam.shabis cape jam 1 mlm aq ajak pulang nah paginya aku ajakin dia ke Depan Gor satria kbtulan stiap minggu pagi pst ada pasar tumpah yg menjual berbagai macam dari makanan sampai bakaian keperluan rumah tangga dan binatang jg ada.dia sumringah sekali,hingga pas waktunya dia pulang ke jakarta dia ga mau pulang.tp aq saranin dia pulang karna harus kerja.dua hari kemudian teman2 saya dari jakarta pun datang rombongan sampai 7 orang,mereka senang sekali main ke Purwokerto katanya beda dgn kota lain,Ady lain sejuk,tenang,indah dan orangnya yg ramah2 makanan dan hiburanya mereka sngat suka sekali pas sdh sminggu di sana mereka jg ga mau pulang katanya malah mau beli rumah di Purwokerto suatu saat.hahaha saya bilang Amiiin ajaa.. Begitulah ceritaku bagaimana ceritamu ??..

    ReplyDelete
  5. Kalo mau ke tempat2 wisata ada angkutan umumnya ga'? mau ke purwokerto tapi ragu karena mikir angkutan umumnya. thanks yak...

    ReplyDelete
  6. Hampir semua tempat wisata bisa dijangkau dengan angkutan umum. Miaal baturraden, dari Purwokerto bisa naik angko, sampai ke terminal Baturraden (depan pintu masuk lokawisata).selain angkot Ojek dan taksi juga banyak, jd ngga usah khawatir kalau pengen jalan2 ke Purwokerto sis :)

    ReplyDelete