Search This Blog

Sunday, June 28, 2015

Karena Jogja Selalu Punya Cerita - Part 2

Keraton Ratu Boko





Cerita sebelumnya, baca disini

Setelah ISHOMA, kami lanjut perjalanan ke Candi Ratu Boko. Candi ini ditempuh kurang lebih 2 jam perjalanan dari Magelang. 

Mau motret candinya, tapi apalah daya, pasangan ini udah mejeng di depan duluan
Sesampainya disana, langsung foto-foto sambil menikmati pemandangan indah dari ketinggian. Kami juga lihat banyak situs-situs yang baru ditemukan dan sedang digali. Jadi sebenernya, kondisi kompleks candi sore itu agak berantakan. Beda banget dengan keadaan terakhir kali saya ke Candi Ratu Boko.

Jepretan Mbak Deasy
Kami nunggu sunset disitu sambil foto dengan aneka gaya. Mbak Deasy pun atraktif banget dengan gaya “ngadapang” nya. Gara-gara gaya ini, ternyata ada anggota sahabat IDC yang ngenalin. Meilya dari Bangka. Nggak nyangka kan ketemu disini? Biasanya cuma rumpi-rumpi via whasapp aja. Ngenalinnya juga bukan karena wajah, melainkan karena gaya ngadapang alias tengkurep di rerumputan khas mba Deas (Biasanya kalo habis pose begini dia langsung garuk-garuk kegatelan. Tangannya juga bentol-bentol, mungkin digigitin binatang yang protes karena dia tindihin :D)

Meilya (Tengah)





Ketika matahari mulai tenggelam, kami pun segera keluar dari kawasan candi. Mau ditutup soalnya. Pose-pose dulu, sampai akhirnya kami yang terakhir keluar dari Candi Boko. 

Lanjut lagi petualangan di Malioboro. Sambil jalan pulang ke Jalan Dagen, kami makan malam. Gelap-gelapan di angkringan untuk makan bakso. 

Jogja ini memang unik ya. Tempat makannya cuma bermodalkan lentera. Itupun dari jarak jauh lenteranya, jadi tetap saja gelap gulita. Sendok sama garpu aja bisa ketuker karena nggak keliatan :D

Jam 21.00 kami semua sudah di penginapan. Istirahat untuk lanjut petualangan esok hari.

Bersambung...


No comments:

Post a Comment