Bangun
pagi-pagi, sarapan sebentar, terus dianterin sama Pak Wisnu ke Rumah Batik Iwan
Setiawan. Mau kursus batik singkat. Bayar IDR 50ribu, tapi disuruh siapin
pensil sendiri. Ya udah, kami beli dulu pensil deh. Eh...di tempat kursus
dikasih pensil lagi. Meskipun kondisi pensilnya sudah nggak karuan.
Rumah batik Iwan
Setiawan ini letaknya nggak jauh dari homestay. Jalan kaki lima menit saja,
sampai deh...kami sudah ditunggu mbaknya disana. Satu buah kanvas berukuran
30x30cm diberikan pada kami. “Lho...ini mau diapain, mbak?” tanya saya bego.
Kata si mbaknya suruh digambar pola batik. Hah? Gambar? Saya kan paling nggak
bisa gambar. Apalagi gambar batik. *tepok jidat. Tapi kata mbaknya harus gambar
sendiri. Maka mulailah kami berkreasi.
Ini pengalaman
pertama saya membatik. Juga pertama buat kami bertiga. Berkali-kali malam dalam canting saya keluar
seenaknya, memberikan titik-titik noda jelek di atas kanvas. Butuh kesabaran
ekstra untuk membatik seperti ini. Kurang lebih satu jam kemudian...jadilah
batik kami...
Masih sketsa
yang ditorehkan malam. Selanjutnya
proses pewarnaan. Kami menggunakan pewarna buatan. Ya sudah, saya pun mewarnai
bebas. Terus saya kasih tanda tangan. Narsis banget ya? Biarin lah. Batik
ciptaaan saya kok. Hihihi...
Eng ing
eng....inilah salah satu batik narsis milik Bhekti :
Batik Narsis |
Setelah membatik
kami beli beberapa souvenir buat dibawa pulang. Di depan galeri juga kami
membeli makanan khas buat oleh-oleh. Oh iya, untuk belajar membatik ini, kita dikenakan tarif IDR 50ribu/orang. Hasil batik juga bisa dibawa pulang.
Balik lagi ke homestay, terus di tengah jalan
ketemu penjual sate. Langsung lah kami beli sate 30 tusuk, kami bawa pulang ke
homestay. Rasanya enaaak....
Pusat Grosir Solo |
Semula setelah
belajar batik kami hendak ke tawang mangu. Namun ternyata sewa mobil dari
homestay mahal banget. IDR 400ribu hanya untuk sekitar empat jam. Langsung
berhitung dong...supir yang biasa nganterin saya Bandung-Jakarta saja nggak
segitu. Akhirnya kami nggak jadi. Memutuskan jalan-jalan keliling kota Solo
saja. Apalagi kalau bukan shopping? Belanja di PGS! Batik tentunya...
Buat anda yang tidak pandai menawar, memang disarankan
belanja di PGS daripada di Pasar Klewer. Pusat Grosir Solo ini terletak di
tengah-tengah kota. Isinya lengkap. Mulai dari kain batik, kaos batik, tenun
batik, dan lain sebagainya. Komplit. Namun yang saya kecewa, batik yang dijual
disini jarang banget batik Solo. Kebanyakan justru batik Pekalongan. Dimana
batiknya adalah jenis batik printing. Bukan kain batik, melainkan kain bermotif
batik. Buat saya pecinta batik tulis dan batik cap, tentunya malas membelinya.
Sedangkan batik asli Solo saya tidak tahu tempatnya di sebelah mana. Kami hanya
membeli beberapa bahan kain dan kaos batik untuk keluarga dirumah. Kaki sudah
pegel, akhirnya makan rujak deh di depan PGS. Sebrangnya tepatnya. Sambil
menunggu taksi yang lewat. Murah lho rujaknya, cuma IDR 5ribu. Porsinya buanyak
banget. Sepiring penuh. Bahkan kita bisa memesan rujak serut. Bumbunya disiram
gitu diatas serutan buah-buahan. Pedas, menyegarkan.
Rujak di Sebrang PGS |