Sanger - Photo by Arum |
Tak hanya dikenal sebagai Serambi Mekah, Aceh juga terkenal dengan sebutan Negeri Seribu Warung Kopi. Rasanya memang tidak berlebihan, karena sepanjang jalan di Banda Aceh, bahkan saya juga pernah menyusuri sampai ke Lhokseumawe, banyak sekali ditemukan warung kopi. Ya, kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat Aceh. Mereka mengawali hari dengan kopi. Istirahat bersama kopi, bekerja bersama kopi, bersantai bersama kopi, dan apapun aktivitasnya, kopi tidak pernah ketinggalan.
Rasa kopi Aceh sangatlah spesial, karena menurut informasi yang saya terima, kopi Aceh adalah kopi ternikmat di Indonesia. Bahkan saking khas rasanya, anda takkan pernah menemukan kopi dengan rasa serupa di daerah lain, di Indonesia. Jelaslah, karena setiap daerah mempunyai citarasa kopi yang berbeda. Bahkan hanya dari kopi, saya berani bilang bahwa Indonesia terlalu kaya.
Dari beberapa warung Kopi Aceh yang terkenal, seorang kawan saya membawa saya ke warung Kopi Jasa Ayah, yang terletak di Ulee Kareng. Saya direkomendasikan untuk memesan Sanger. Kopi yang dicampur susu. Selanjutnya, kawan saya yang memang tinggal di Banda Aceh ini bercerita bahwa Kopi Aceh tergolong jenis Kopi Arabika, dan pada saat memproses dicampur dengan mentega. Satu lagi yang khas adalah adalah cara menyeduhnya. Jika kita biasa menyeduh kopi di cangkir dengan menggunakan air panas, maka kopi Aceh diseduh langsung dalam air mendidih, dan dibiarkan selama kurang lebih tiga menit. Sebelum dituang ke dalam cangkir saji, kopi ini ditutup rapat-rapat supaya aroma asli kopi tidak menguar begitu saja, tetapi meresap kembali ke dalam kopi. Hmm...pantas rasanya beda. Keharuman aroma kopi yang nikmat berpadu dengan rasa manis yang pas. Tak lengkap jika minum Kopi tanpa kudapan. Biasanya di warung kopi Aceh, kopi ditemani dengan kudapan khas Aceh antara lain kue timpan, kue bolu, martabak manis, lemper manis, dan tak ketinggalan kue sarikaya atau orang setempat menyebutnya asoe kaya. Semua kudapan ini rasanya manis.
Dari hasil jalan-jalan saya menelusuri warung kopi di Banda Aceh, berikut yang recommended :
Dari beberapa warung Kopi Aceh yang terkenal, seorang kawan saya membawa saya ke warung Kopi Jasa Ayah, yang terletak di Ulee Kareng. Saya direkomendasikan untuk memesan Sanger. Kopi yang dicampur susu. Selanjutnya, kawan saya yang memang tinggal di Banda Aceh ini bercerita bahwa Kopi Aceh tergolong jenis Kopi Arabika, dan pada saat memproses dicampur dengan mentega. Satu lagi yang khas adalah adalah cara menyeduhnya. Jika kita biasa menyeduh kopi di cangkir dengan menggunakan air panas, maka kopi Aceh diseduh langsung dalam air mendidih, dan dibiarkan selama kurang lebih tiga menit. Sebelum dituang ke dalam cangkir saji, kopi ini ditutup rapat-rapat supaya aroma asli kopi tidak menguar begitu saja, tetapi meresap kembali ke dalam kopi. Hmm...pantas rasanya beda. Keharuman aroma kopi yang nikmat berpadu dengan rasa manis yang pas. Tak lengkap jika minum Kopi tanpa kudapan. Biasanya di warung kopi Aceh, kopi ditemani dengan kudapan khas Aceh antara lain kue timpan, kue bolu, martabak manis, lemper manis, dan tak ketinggalan kue sarikaya atau orang setempat menyebutnya asoe kaya. Semua kudapan ini rasanya manis.
Dari hasil jalan-jalan saya menelusuri warung kopi di Banda Aceh, berikut yang recommended :
- Warung Kopi Jasa Ayah, atau dikenal juga Warung Kopi Solong di daerah Ulee Kareng. Disini kita juga bisa membeli kopi giling untuk dibawa pulang.
- Dhapu Kupi, di Simpang Surabaya Banda Aceh (Yang ini rekomendasi teman saya karena berada di sebelah rumahnya).
- Tower Kopi, di depan Tamansari Banda Aceh, dan letaknya tak jauh dari Masjid Baiturrahman.
- Coffee bay, di Ule Lheue Port. Ini yang paling saya suka karena sangat populer. Minum kopi sambil makan jagung bakar dan menikmati pemandangan pelabuhan kapal Feri yang hendak menuju ke Pulau Weh.