Saat saya berkunjung ke Ambon
beberapa waktu lalu, seorang kolega mengirimkan sms yang berisi, “Jangan lupa coba rujak ulek Pantai Natsepa.
Sungguh tiada duanya.” Berbekal rasa penasaran, Sore itu saya bersama rekan-rekan dan kolega langsung menuju ke Pantai Natsepa. Konon katanya, pantai ini
sangatlah indah. Maka dimulailah petualangan kami.
Pantai Natsepa berjarak kurang
lebih 18 km dari pusat kota Ambon, atau bisa ditempuh dengan kendaraan darat
kurang lebih 30 menit. Dalam perjalanan kami banyak menemukan penduduk setempat
yang menjual hasil buminya di pinggir jalan, antara lain singkong, ubi merah,
pisang, jambu bol, juga aneka buah yang saya tidak tahu namanya. Kendaraan
terus melaju, hingga kami sampai ke kawasan wisata Pantai Natsepa. Saat itu
keadaan pantai tidak begitu ramai, mungkin karena bulan puasa, dan sudah
terlalu sore. Bau laut yang khas seketika menyergap hidung saya, membuat saya
ingin menghirup nafas dalam-dalam, menikmati sensasi kesegaran udara sembari
menatap riak air laut yang membiru, memantulkan biru langit Ambon yang bersih. Pegunungan
hijau di seberang laut menambah anggunnya pantai ini.
|
Berpose di Gerbang Pantai Natsepa |
|
Penjual rujak di Pantai Natsepa |
|
Membuat Bumbu Rujak |
Sepanjang pantai, banyak kios
yang berjajar. Hampir semua berjualan rujak. Makanan khas Pantai Natsepa yang
tersohor karena keunikan dan kelezatannya itu. Kios pedagang rujak disini
tertata rapi, dan semua pedagangnya ibu-ibu! Mereka biasa dipanggil Mama. Saya
menghampiri satu kios Mama yang paling ramah, memesan satu porsi rujak. Dengan
cekatan Mama meracik bumbu rujak untuk saya. Awalnya, saya merasa rujak ini
sama saja dengan rujak di daerah lain. Terdiri dari potongan buah mangga,
jambu, nanas, dan timun yang dicampur dengan bumbu kacang. Tapi tunggu
dulu...ada satu bumbu rahasia. Mama memasukkan tomi-tomi, atau anggur Ambon
pada bumbunya. Uniknya lagi, bumbu kacang ini tidak diulek halus. Potongan
kacang yang masih kasar justru memberikan sensasi sendiri saat mengunyah Rujak
Natsepa. Saat saya mencobanya...hmm...pantaslah orang bilang, “Belum ke Natsepa jika belum makan
rujaknya.” Dan saya harus mengakui, rujak ini memiliki citarasa yang luar
biasa lezat, dan sungguh tiada duanya.
No comments:
Post a Comment