Search This Blog

Friday, July 12, 2013

Ramadhan dan filosofi angka 1 (Satu)

Wahh...Senangnya...masuk ke bulan penuh ampunan dan penuh berkah. Ngecharge hati dan pikiran. Ngecharge iman juga, supaya lebih mesra sama Allah SWT. Selain itu, puasa juga mengistirahatkan lambung dari kerja kerasnya sepanjang tahun. Supaya kinerjanya bisa efektif dan efisien lagi.

Saat saya nulis ini, saya sedang berada di lantai 7 sebuah hotel di tengah kota Semarang. Sambil ngecek proposal bisnisnya anak-anak buat dikoreksi. Buat saya, namanya puasa kan nggak harus diem dirumah, ibadah dalam bentuk ngaji, shalat, dzikir, dan baca doa. Kata ustadz saya, ibadah yang memberikan manfaat buat orang lain justru lebih utama daripada ibadah yang dilakukan untuk diri sendiri. Karena kita hidup di dunia sebagai makhluk sosial (homo socius), maka utamakanlah Habluminannas. Demikian Allah berfirman. Dalam Al-Quran, sungguh-sungguh ditekankan agar manusia menjalin hubungan baik dengan sesama, dan sebisa mungkin, kita bisa bermanfaat buat sesama.

Filosofinya seperti di bawah ini :


Angka satu. 

Ya, angka satu. Di bawah ada garis horizontal yang melintang, yang bisa diartikan sebagai hubungan dengan sesama manusia. Nah, hubungan itu berfungsi sebagai pondasi yang mengokohkan hubungan kita dengan yang di atas, yaitu Allah SWT, sehingga membentuk angka 1 (satu), refleksi dari Tuhan itu Maha Esa. Simpel bukan?

Buat anda para pembaca yang muslim, saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa. Marilah, kita berlomba untuk menjadi hamba Allah yang bisa bermanfaat buat sesama. Marilah kita mulai menjaga hati kita, untuk dapat menjaga hati orang lain. Baik itu dalam tutur kata, perbuatan, maupun sikap.
Marhaban yaa Ramadhan.

No comments:

Post a Comment